berita jateng
Penanganan Penyakit Mulut Kuku PMK di Jateng, Tim Surveilans Terus Jalan, Vaksin Segera Siap
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan tim surveilans terus bergerak menangani penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, KLATEN - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan tim surveilans terus bergerak menangani penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Ganjar mendapat kabar, vaksin untuk PMK akan siap dalam dua bulan.
Baca juga: Ganjar Minta Wilayah yang Dilanda Banjir Rob Siapkan Posko Darurat

Baca juga: Perintah Ganjar Kepada Pj Wali Kota Salatiga: Jaga Kota Toleransi!
Hal itu disampaikan Ganjar usai mengecek bantuan Padat Karya Produktif di Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Senin (23/5). Ganjar mengatakan, PMK saat ini masih terus dipantau.
“PMK masih dalam pantauan kita dan alhamdulillah dari kementerian sudah menyiapkan,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan terus berkomunikasi dengan para ahli terkait penanganan PMK. Menurutt para epidemiolog yang ditemuinya, penanganan PMK mirip dengan penanggulangan Covid-19.
“Jadi yang sakit diperiksa dan yang positif dikarantina dan diobati. Saat pengobatan itu dilakukan harapannya bisa mencegah penularan yang lebih banyak,” ujar Ganjar.
Baca juga: Banjir Rob Semarang, Ini Instruksi Ganjar kepada BBWS, Dinas PSDA Jateng, dan Pemkot Semarang
Model dan sistem karantina juga telah disiapkan oleh tim di masing-masing kabupaten/kota. Tim surveilans pun terus bergerak untuk mengambil langkah penanganan awal.
“Kemarin saya ketemu dengan orang yang memang bekerja di kementerian pertanian yang bekerja di produksi vaksin. Kira-kira dua bulan lagi maka tidak perlu panik dari pada peternak tapi segera laporkan,” tegasnya.
Baca juga: Ganjar Siap Dukung Upaya Petani di Klaten Kembangkan Padi Organik Jenis Rojolele Srinuk
Sembari menunggu vaksin siap, Ganjar mengatakan pengawasan ketat dilakukan dengan memperhatikan dan mengunci pergerakan hewan antar provinsi.
“Kita sekarang melakukan pemantauan dengan ketat termasuk pergerakan hewan antarprovinsi, antardaerah yang sudah terjangkit banyak PMK untuk kita kunci agar mereka tidak keluar,” tandasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 17 Mei lalu terdeteksi saat ini total 48 ekor hewan ternak yang positif PMK, tersebar di 13 daerah.(*)
Baca juga: Borobudur Maraton 2022 Diluncurkan, Ganjar Targetkan 5 Ribu Peserta