Penyakit Mulut Kuku
Menteri Pertanian SYL: Penyakit Mulut Kuku PMK Tak Pengaruhi Stok Iduladha dan Daging dalam Negeri
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo atau SYL menegaskan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak terutama sapi tidak menulari manusia
TRIBUNBANYUMAS.COM, BOYOLALI - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo atau SYL menegaskan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak terutama sapi tidak menular ke manusia.
Hal tersebut harus terus disosialisasikan ke masyarakat.
Masyarakat harus diedukasi terkait penyakit ternak yang kini banyak merebak di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Menteri SYL saat kunjungan kerja di Boyolali, Jawa Tengah, baru-baru ini.
"Mari kita bersama-sama tingkatkan kewaspadaan dan koordinasi seluruh jajaran pemerintah," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Polda Jateng Temukan 59 Hewan Ternak di 4 Kabupaten Positif Penyakit Mulut dan Kuku, 3 Mati
Baca juga: Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Dispertan Purbalingga Ambil Sampel Ternak Warga Karanggede
Menurutnya, jika memang diperlukan lockdown bisa diberlakukan selama 14-28 hari tergantung kondisi masing-masing wilayah.
Lockdown di sini artinya, hewan ternak dari satu daerah tidak boleh melintas ke daerah lain.
Selain itu, daging hewan ternak yang terpapar PMK juga masih aman dikonsumsi di bagian tertentu, semisal jeroan, lidah, kaki dan tulang.
Menteri SYL menegaskan bahwa PMK tidak berpengaruh terhadap stok daging dalam negeri serta persiapan daging untuk Iduladha mendatang.
"PMK hadir, tidak boleh mengusik stok Iduladha dan stok daging dalam negeri," tegasnya.
Baca juga: Kebumen Tutup Perdagangan Hewan Ternak dari Luar Daerah untuk Antisipasi Penyebaran PMK
Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Menjangkiti Hewan Ternak di Jateng, Ganjar Instruksikan Ini
Menteri sempat rapat koordinasi dengan sejumlah pejabat di daerah dimana terdapat hewan ternak yang terpapar PMK.
Rapat koordinasi melalui daring dilakukan bersama pejabat di Kabupaten Banjarnegara, Klaten, Rembang terkait kasus PMK di wilayah tersebut.
"Saya merasa gembira, mendengarkan laporan dari Kabupaten di Jawa Tengah dimana ternak terjangkit PMK sudah mulai membaik dan berangsur sehat," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa PMK memang benar terjadi, namun masyarakat tidak perlu panik atau bahkan terjadi penjualan ternak secara besar-besaran.