Berita Kesehatan

Orangtua, Ini 5 Hal yang Wajib Diketahui untuk Mencegah Anak Terkena Hepatitis Akut Misterius

Supaya orangtua dapat menjaga keselamatan dan kesehatan anaknya, ada lima hal yang wajib diketahui seputar hepatitis akut misterius ini.

Editor: rika irawati
Metro UK via Tribunnews.com
ILUSTRASI anak sakit. 

TRIBUNBANYUMAS.COM – Hepatitis akut misterius menjadi momok baru di tengah pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya rampung. Apalagi, kasus ini menyerang ana-anak.

Kecemasan pun bertambah lantaran jumlah kasus hepatitis akut misterius di Indonesia terus bertambah. Bahkan, tujuh kasus yang terjadi mengakibatkan kematian.

Tujuh kasus kematian ini terjadi di Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur.

Data terakhir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Jumat (13/5/2022), tercatat ada 18 kasus dugaan hepatitis akut misterius di sejumlah daerah.

Meski belum diketahui penyebabnya, orangtua diminta mewaspadai penyakit hepatitis akut misterius ini.

Karena, penyakit itu menyebabkan anak mengalami diare, muntah, sakit perut, hingga yang paling parah adalah gangguan pada hati.

Baca juga: Dinkes Jateng: Penyebab Hepatitis Akut Misterius Bukan Karena Vaksin Covid-19!

Baca juga: Kemenkes Catat Ada 15 Kasus Hepatitis Akut pada Anak, Lakukan Penelitian Bersama WHO

Baca juga: Dokter Anak Semarang Beberkan Risiko Terburuk Penyakit Hepatitis Misterius dan Ciri-cirinya

Baca juga: Cegah Hepatitis Akut pada Anak, Pemkab Brebes Kembali Terapkan PJJ untuk SD dan SMP

Supaya orangtua dapat menjaga keselamatan dan kesehatan anaknya, ada lima hal yang wajib diketahui seputar hepatitis akut misterius, yaitu:

1. Sudah menjadi wabah global

Kasus hepatitis akut misterius ini ditemukan di Inggris Raya, sejak awal April lalu.

Negara ini mengonfirmasi 10 kasus dugaan hepatitis akut misterius pada tanggal 5 April 2022.

Tidak berselang lama, ratusan kasus kemudian terdeteksi di luar Inggris Raya, mulai dari Spanyol, Italia, Belanda, Denmark, hingga Prancis.

Karena penyebarannya yang begitu cepat, status Kejadian Luar Biasa (KLB) langsung ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 15 April.

Dan, berdasar data WHO, kini sudah ada 20 negara yang mendapati kasus hepatitis akut misterius di wilayahnya.

Di Amerika Serikat, misalnya, telah tercatat 109 kasus dengan lima jumlah kematian di lebih dari 25 negara bagian dan Puerto Rico.

Temuan itu dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.


2. Belum diketahui penyebab pastinya

Hingga Minggu (15/5/2022), belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut ini meski sudah ada nyawa yang melayang.

Hal ini turut diungkapkan Kemenkes maupun CDC.

"Kami tidak tahu dan sedang menyelidiki peran faktor apa yang berperan dalam penyakit ini, seperti paparan racun atau infeksi lain yang mungkin dimiliki anak-anak," ujar CDC.

Badan tersebut juga menyampaikan, penyebab kasus hepatitis akut misterius pada anak yang masih belum diketahui asal muasalnya "tidak biasa".

Namun, CDC sempat mendapati temuan bahwa mereka yang menderita penyakit itu memiliki adenovirus tipe 41, sejenis virus yang dapat menyebabkan penyakit perut parah pada anak.

Untuk diketahui, adenovirus berbeda dengan tipe virus lain karena dapat menyebabkan flu biasa hingga bronkitis akut, pneumonia, mata merah, gastroenteritis akut, atau radang perut.


3. Vaksin hepatitis tidak bisa melindungi

Virus hepatitis adalah penyebab paling umum dari munculnya hepatitis di dunia, termasuk hepatitis A, B, dan C.

Sayangnya, kelima tipe virus tersebut tidak ditemukan pada anak-anak yang terjangkit hepatitis akut misterius.

Karena alasan itulah, vaksin hepatitis yang sudah ada tidak mampu melawan penyakit itu.

"Kasus hepatitis ini tidak ada yang [tercakup oleh vaksin], jadi ini benar-benar membingungkan pejabat kesehatan masyarakat pada saat ini," kata Kepala Koresponden Medis ABC News, Jennifer Ashton.

Di Indonesia, vaksin hepatitis yang dimasukkan program imunisasi dasar hanyalah vaksin hepatitis B.


4. Tidak terkait dengan Covid-19

Ashton mengatakan, pejabat kesehatan tidak percaya penyakit yang menjangkiti anak ini terkait dengan Covid-19 atau vaksin Covid-19.

"Saya baru saja berbicara dengan direktur CDC, Rochelle Walensky, pagi ini, ia ingin saya menekankan bahwa sebagian besar kasus ini terjadi pada anak-anak berusia 2-5 tahun," ujarnya.

"Anak-anak ini, seperti yang kita semua tahu, tidak memenuhi syarat untuk vaksin Covid-19, jadi ini tidak ada hubungannya dengan vaksin," tambah Ashton.

Baca juga: 10 Orang Tewas saat Pemuda 18 Tahun Serbu Swalayan di Buffalo AS, Aksi Sempat Disirkan Langsung

Baca juga: Wajib Dicoba saat ke Banyumas, Soto Kecik Sokaraja: Berlimpah Kuah, Kaya Rasa Bumbu Rempah


5. Anak harus dibawa ke RS jika muncul gejala hepatitis akut misterius

Di Amerika Serikat, CDC telah meminta orangtua agar mewaspadai beberapa gejala pada anaknya.

Semisal, demam, kelelahan, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi, penyakit kuning atau menguningnya bagian putih mata atau kulit, dan perubahan dalam warna urin atau feses.

Jika salah satu dari gejala tersebut muncul, orangtua harus menghubungi dokter anak secepat mungkin.

Badan tersebut juga mendesak orangtua untuk memastikan anak mereka mengikuti semua vaksinasi dan mengikuti protokol keselamatan.

Yakni, sering mencuci tangan, menghindari orang yang sakit, menutupi batuk dan bersin, dan menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Hal yang sama juga disarankan oleh dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, dr Hanifah Oswari, Sp A.

Ia menekankan orangtua untuk langsung membawa anaknya ke fasilitas layanan kesehatan ketimbang menunggu gejalanya semakin berat.

"Karena, kalau berat, kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat," kata Hanifah dalam keteraangan resminya.

"Apalagi, kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil." (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Hal yang Wajib Diketahui Orangtua tentang Hepatitis Akut Misterius".

Baca juga: Pelatih Ganda Putra di Piala Thomas Herry IP: Kepala Harus Jadi Kaki, Kaki Jadi Kepala

Baca juga: Hormati Legenda, MotoGP Tak Akan Gunakan Lagi Nomor #46 Milik Valentino Rossi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved