Berita Purbalingga
Generasi 90-an Pasti Tahu Permen Ini, Davos yang Melegenda dari Purbalingga, Masih Eksis Saat Ini!
Sekitar 90-an, permen ini pasti tidak pernah absen, tersedia di dalam stoples warung-warung hingga toko.
Sejak 1 Juni 1985, perusahaan ini dipimpin anak Corie dan Toni, yaitu Budi Handojo Hardi dan istrinya, Iing Tedjo.
Budi kini berusia 71 tahun, sedangkan Iing 65 tahun.
Mereka berdua menjadi pemilik sekaligus pemimpin pabrik Davos yang kini berlabel PT Slamet Langgeng.
Bersama 225 karyawan, mereka berdua berikhtiar mempertahankan pabrik permen yang melegenda itu.
Baca juga: Sambut Libur Lebaran, Objek Wisata di Purbalingga Siapkan Wahana Baru. Mana Saja?
Sebagian besar karyawan pabrik bergabung sejak berusia belia hingga usia mereka kini menua.
Menariknya, anak-anak mereka sebagian mengikuti jejak orangtuanya bekerja di pabrik Davos.
Iing Tedjo mengatakan, para karyawan bertahan bertahun-tahun karena pihak perusahaan memanusiakan karyawan.
"Jika ada masalah, selalu bisa dirembuk sehingga hubungan kekeluargaan dengan karyawan tetap terjaga," ucap Iing Tedjo, ditemui di pabrik Davos di Jalan Jenderal A Yani Nomor 67, Kelurahan Kandang Gampang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Iing menyebutkan mengadopsi semangat yang ditanamkan Siem Kie Djian, yakni membuka lebar pintu pabrik bagi warga setempat yang ingin bekerja.
"Dulu sistemnya borongan dan siapa saja bisa bekerja.
Karyawan bisa 400-an orang karena kerjanya santai.
Mereka, misalnya, bisa pulang pukul 11.00 karena mau ngurus anaknya.
Kalau sekarang, karena ada aturan pemerintah, jadi selektif," tutur ibu dua anak itu.
Baca juga: Lucu! Beragam Bentuk Olahan Cokelat UMKM Salatiga Ini Bikin Ganjar Penasaran
Kebutuhan dasar serta hak karyawan harus dipenuhi, seperti gaji sesuai upah minimal kabupaten, jaminan kesehatan, dan tunjangan hari raya.
Selain itu, menurut Iing, relasi kekeluargaan dengan karyawan juga dijalin dengan baik.