Berita Purbalingga
Generasi 90-an Pasti Tahu Permen Ini, Davos yang Melegenda dari Purbalingga, Masih Eksis Saat Ini!
Sekitar 90-an, permen ini pasti tidak pernah absen, tersedia di dalam stoples warung-warung hingga toko.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Seperti permen Polo tetapi tidak bolong tengahnya.
Rasanya hampir sama.
Ada yang menyebut sebagai permen Polo dari Jawa.
Rasanya ala mint, semriwing di mulut dan tenggorokan dengan rasa mint seperti kembang gula pada umumnya.
Itu adalah deskripsi dari permen Davos yang sangat melegenda.
Kenapa harus dibeberkan ciri-cirinya, supaya anak muda sekarang atau kaum milenial mengetahui rasa khas permen ini.
Baca juga: Cimory Grup Jajaki Investasi Sektor Wisata di Purbalingga, Lirik Lereng Gunung Slamet Karangreja
Nama Davos membuat orang mengira permen ini diproduksi di luar negeri.
Ternyata, permen ini diproduksi di Purbalingga, Jawa Tengah, daerah di sebelah tenggara lereng Gunung Slamet.
Sekitar 90-an, permen ini pasti tidak pernah absen, tersedia di dalam stoples warung-warung hingga toko.
Nyatanya, permen ini sudah diproduksi sejak lebih dari 85 tahun lalu.
Kini pengelolanya berada di generasi ketiga.
Permen asal Purbalingga itu bisa terus ada karena semangat kekeluargaan pemilik pabrik dan para karyawan.
Dilansir dari Tribunjogja.com, Pabrik permen Davos didirikan almarhum Siem Kie Djian pada 28 Desember 1931.
Baca juga: Sambut Pemudik, Terminal Bukateja Purbalingga Siapkan Rest Area di Lantai Dua
Pengelolaan pabrik kemudian diserahkan kepada anak ketiganya yang bernama Siem Tjong An yang memimpin pada 1961-1967.
Karena Siem Tjong An melanjutkan studi ke Belanda, kendali perusahaan diserahkan kepada anak pertama Siem Kie Djian, yaitu Corie Simadibrata, dan suaminya, Toni Siswanto Hardi, hingga 1985.