Lipsus Tribun Banyumas

RA Wiryaatmaja dan Dr Angka Diabadikan sebagai Nama Jalan di Purwokerto, Siapa Sebenarnya Mereka?

Banyak tokoh pergerakan nasional lahir di Banyumas. Sebagai bentuk penghormatan, Pemkab Banyumas mengabadikan nama mereka sebagai nama jalan.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Suasana Jalan RA Wiryaatmaja atau dikenal sebagai Jalan Bank di Purwokerto, Banyumas, Rabu (23/3/2022). 

"Dan, satu di antaranya, kemungkinan, berasal dari kas masjid tapi memang tidak mendominasi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (23/3/2022).

Monumen BRI untuk mengenang Arya Wiraatmaja (1833-1901), seorang Patih di Purwokerto yang merupakan perintis sistem keuangan simpan pinjam yang menjadi cikal bakal berdirinya Bank Rakyat Indonesia. Foto diambil Rabu (23/3/2022).
Monumen BRI untuk mengenang Arya Wiraatmaja (1833-1901), seorang Patih di Purwokerto yang merupakan perintis sistem keuangan simpan pinjam yang menjadi cikal bakal berdirinya Bank Rakyat Indonesia. Foto diambil Rabu (23/3/2022). (TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

Deskart mengatakan, ide sistem simpa pinjam itu muncul saat Arya Wiryaatmaja menghadiri hajatan khitanan seorang guru.

Di tengah pesta, Arya berpikir bagaimana seorang guru bisa mengadakan pesta sedemikian besar. Diihadiri banyak warga dan pejabat.

Makanan yang disajikan bagi tamu juga mewah dan berlimpah.

Kala itu, pemilik hajatan itu juga menyuguhkan pertunjukan lengger Banyumasan sebagai hiburan.

Pada saat itu, pertujukan lengger merupakan lambang kemewahan pesta.

Penasaran, Arya Wiryaatmaja kemudian mendekati sang guru pemilik hajatan dan secara halus menanyakan darimana guru tersebut memperoleh uang sedemikian banyak untuk menggelar pesta.

Ternyata, guru tersebut berutang kepada orang Thionghoa dengan bunga yang sangat tinggi.

Bahkan, beban pelunasan utang itu benar-benar di luar kemampuan guru tersebut.

Mendengar penjelasan ini, Patih Arya Wiryaatmaja tergerak membantu dengan memberikan pinjaman berbunga rendah, guna melunasi utang guru tersebut.

Baca juga: Ratusan Penghuni Lapas Purwokerto Banyumas Ikuti Vaksinasi Booster

Baca juga: Pria Tanpa Identitas Terserempet Kereta Api Bangunkarta di Selatan Stasiun Purwokerto Banyumas

Baca juga: Delapan Desa di Banyumas Masih Kebanjiran, Kegiatan Belajar Siswa di Pengungsian Terganggu

Baca juga: Jelang Ramadan, Jumlah Pengamen Badut di Purwokerto Meningkat. Ini yang Dilakukan Satpol PP Banyumas

Arya Wiryaatmaja menggunakan uang kas masjid sejumlah F.4000 empat ribu gulden sebagai modal pinjaman.

Namun, belakangan diketahui oleh atasan E SEIBURGH, uang kas masjid hanya digunakan untuk keperluan masjid.

Maka, atas peristiwa tersebut, turunlah surat resmi mendirikan Bank Perkreditan Rakyat pada tanggal 16 Desember 1895 yang bernama Hulp Spaarbank der Inlandsche Bestuur Amtenaren (Bank Bantuan Simpanan Milik Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi).

Saat ini, lokasi bank tersebut diabadikan menjadi Museum Bank BRI dan jalan disebelahnya dikenal sebagai Jalan Bank.

2. Jalan Dr Angka dan Jalan Dr Goembreg Purwokerto.

Pengendara melintasi di Jalan Dr Angka Purwokerto, Kamis (24/3/2022). Bersama rekannya, dokter Goembreg, dokter Angka merupakan satu di antara sembilan pendiri organisasi kepemudaan Boedi Oetomo. Keduanya berasal dari Banyumas.
Pengendara melintasi di Jalan Dr Angka Purwokerto, Kamis (24/3/2022). Bersama rekannya, dokter Goembreg, dokter Angka merupakan satu di antara sembilan pendiri organisasi kepemudaan Boedi Oetomo. Keduanya berasal dari Banyumas. (TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)
Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved