Berita Bisnis
Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Pedagang Khawatir Gas Melon Langka
Kondisi ini membuat para pedagang mulai khawatir akan kelangkaan gas melon atau gas elpiji 3 kilogram (bersubsidi).
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: mamdukh adi priyanto
Adapun disebutkan, terkait pasokan produk LPG menurutnya saat ini masih lancar.
Hanya saat akhir pekanlah yang menurutnya terhambat.
"Saya belum dapat harga pasti, cuma sekarang saya ikuti harga pasar.
Harga gas elpiji yang 12 kilogram sekarang saya jual Rp 195 ribu, sebelumnya Rp 175 ribu.
Kemudian gas elpiji 5,5 kilogram yang sebelumnya Rp 75 ribu sekarang Rp 90 ribu.
Kalau gas melon tetap Rp 18 ribu.
Kalau untuk ketersediaan, gas melon sekarang agak mudah agak sulit.
Untungnya masih lancar, kecuali Sabtu dan Minggu agak sulit karena suplainya.
Banyak yang butuh, jadi tidak bisa menutup," sebutnya.
Baca juga: Sidang Suap Bupati Nonaktit Banjarnegara, Saksi Ungkap Sopir Jadi Dirut Perusahaan Pelaksana Proyek
Senada dikatakan Lilik, pedagang lain di jalan Wotgandul.
Menurutnya, kenaikan harga yang terjadi pada gas non subsidi memberikan dampak pada penurunan penjualan.
Menurutnya, konsumennya juga mulai mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
"Gas elpiji besar 12 kilogram sekarang sepi pembeli.
Sekarang paling seminggu dua tabung 12 kilogram terjual, yang beli restoran saja.
Banyak yang mengeluh kok (harganya) naik, gitu," ungkapnya.
Sementara itu, Lilik menyebutkan, penjualan gas melon di tokonya sejauh ini masih normal.
Menurutnya, dalam sehari ia mampu menjual sekitar 50 gas elpiji bersubsidi tersebut.
"Pasokan (gas melon) masih aman. Justru malah minyak goreng angel 'susah'," imbuhnya.(*)
Baca juga: Pendaftaran Kepesertaan BPJS Kesehatan Bisa Dilakukan Secara Online, Ini Syaratnya