Berita Jateng

Ratusan Sopir Truk Blokade Jalur Pantura Batang, Lalu Lintas Sempat Macet Total Hingga 3 Jam

Setelah itu, para sopir truk melanjutkan aksinya dengan memblokade jalur utama nasional jalan pantura Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: mamdukh adi priyanto
tribun/dina
Ratusan supir truk melakukan aksi menolak penertiban ODOL dengan pemblokiran jalur pantura Batang, Selasa (22/2/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG- Aksi protes menolak penertiban truk Over Dimension-Over Loading (ODOL) terus dilakukan sopir truk.

Kali ini, para sopir truk di Batang yang melakukan aksi di dekat Jembatan Timbang Subah, Batang, Selasa (22/2/2022).

Awalnya, peserta aksi melakukan orasi di pinggir jalan, depan jembatan timbang.

Setelah itu, para sopir truk melanjutkan aksinya dengan memblokade jalur utama nasional jalan pantura Batang.

Peserta aksi pun kian bertambah.

Baca juga: Sinta Aulia Bocah Rembang Jateng Harus Jalani Amputasi, Ini Penjelasan Tim Dokter RS Polri

Baca juga: Spanduk Kritik PSIS Bertebaran di Kota Semarang

Baca juga: Ganjar Ungkap Pesan Moral Kasus Nurhayati, Bendahara Desa Citemu Jadi Tersangka

Pantauan Tribun, seratusan truk memenuhi jalur pantura.

Empat lajur yang ada di jalan nasional tersebut penuh dengan truk dan peserta aksi.

Bahkan, sejumlah truk diparkir hingga tengah jalan.

Sehingga membuat jalur pantura macet total sekitar 3 kilometer.

Aksi pemblokiran jalan itu pun berlangsung hingga tiga jam.

Truk-truk yang terparkir di tengah jalan itu lengkap dengan kain bertulisan penolakan kebijakan penertiban ODOL dan keluhan-keluhan sopir terkait kebijakan tersebut.

Ratusan supir truk melakukan aksi menolak penertiban Odol dengan pemblokiran jalur pantura Batang, Selasa (22/2/2022).
Ratusan supir truk melakukan aksi menolak penertiban Odol dengan pemblokiran jalur pantura Batang, Selasa (22/2/2022). (tribun/dina)

Bukhari, satu diantara sopir yang melakukan aksi mengatakan, tuntutannya yakni agar tajuk dan trodong (kubah di bak truk) tetap diperbolehkan.

"Soalnya kubah di bak truk cukup membantu, kalau bisa jangan dihilangin," tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga siap jika pihak Dishub meminta untuk bermediasi.

"Kalau dari kami, inginnya semua sinkron, fleksible dari sisi sopir, dan pengusaha.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved