Berita Banjarnegara

Tolong Bayine Gigal, Viral Video Ibu Hamil di Banjarnegara saat Dievakuasi, Ini Kejadian Sebenarnya

Video evakuasi seorang ibu yang terus merengek saat akan melahirkan viral di media sosial Facebook.

video viral medsos
tangkapan layar video yang menunjukan seorang ibu hamil dipapah relawan 

TRIBUNBANYUMAS. COM, BANJARNEGARA- Video evakuasi seorang ibu yang terus merengek saat akan melahirkan viral di media sosial Facebook.

Akun yang mengunggah video itu memberi keterangan:

"Maaf melenceng, ini bahasa Banjarnegara daerah mana ya, videonya trending di tiktok, sudah 2 hari, like hampir 100k jumlah viewers 3,2 M, komentar 1k, share 1k lebih"

Baca juga: Jeritan Hati Pedagang Gorengan di Banyumas: Minyak Langka, Tahu dan Tempe Tidak Ada

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19 di Cilacap, RS Duta Mulya Majenang Pisahkan Jalur Pasien Umum dan Covid

Baca juga: Warga Purwokerto Banyumas Mengeluh, Dapat Minyak Goreng Rp 14 Ribu tapi Harus Beli Produk Rp 45 Ribu

Dalam video tersebut, ibu yang memakai sarung biru sebagai penutup badan bagian bawah ini merintih dengan logat Banyumasan.

Ia merintih ketika dipapah dua laki-laki berseragam oranye hitam khas relawan.

"Bayine gigal.

Tolong.

Sikile lara banget.

Uwis pendarahan.

Adoh temen," jerit perempuan tersebut.

Dalam bahasa Indonesia, ia mengatakan bahwa "bayinya jatuh.

Tolong.

Kakinya sakit sekali.

Sudah pendarahan.

Jauh sekali ini"

Baca juga: Harga Minyak Masih Tinggi, Penjual Getuk Goreng Tak Berani Menaikan Harga Agar Pelanggan Tak Pergi

Baca juga: PP Al Irsyad Al Islamiyyah Siap Gelar Muktamar di Purwokerto Banyumas, Ini Agenda yang Diusung

Setelah dicek dan dikonfirmasi, penderitaan yang dialami perempuan dalam video tersebut, tidak dalam kondisi sebenarnya.

Kegiatan evakuasi ibu hamil itu rupanya hanya simulasi.

Lokasi simulasi diketahui berada di wilayah Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Humas PMI Banjarnegara Alwan Rifai menegaskan bahwa kegiatan dalam video itu hanya simulasi.

"Itu video simulasi, " kata Alwan Rifai saat dikonfirmasi, Senin (21/2/2022).

Menurutnya, akhir-akhir ini sedang dilakukan pelatihan kesiapsiagaan Desa Tangguh Bencana yang melibatkan relawan.

Di antara kegiatan simulasi penanganan bencana adalah evakuasi ibu hamil.

Dalam kondisi darurat bencana, ibu hamil memang butuh prioritas penanganan atau perhatian khusus.

Baca juga: Tahu Kupat Legendaris Mbah Djawi Asli Banyumas, Tanpa Penyedap Rasa, Pertahankan Resep Awal

Baca juga: Jeritan Hati Pedagang Gorengan di Banyumas: Minyak Langka, Tahu dan Tempe Tidak Ada

Baca juga: Imbas Kenaikan Harga Kedelai Impor, Pengrajin Tahu di Purwokerto Banyumas Pilih Kecilkan Ukuran

Terlepas dari viralnya video tersebut, ia mengomentari kegiatan evakuasi ibu hamil seperti dipraktikkan dalam video.

Ia menyatakan penanganan ibu hamil yang dipraktekan dalan video tidak maksimal, bahkan belum sesuai Standard Operating Procedure (SOP) penanganan ibu hamil.

Evakuasi ibu hamil, kata dia, khususnya hamil tua atau mau melahirkan saat kondisi darurat harusnya dikawal petugas medis.

Ibu hamil yang mau melahirkan biasanya menahan sakit sehingga proses evakuasi harus hati-hati.

Dalam kondisi darurat, semisal jalur putus karena longsor, ibu hamil bahkan harus ditandu menuju mobil atau fasilitas kesehatan terdekat.

Memaksa ibu hamil berjalan terlalu berisiko bagi kesehatannya dan bayi dalam kandungan.

"Kalau ibu hamil beneran, itu menangis dan panik, tidak bilangnya seperti itu (dalam video)," katanya.

Tapi ia memaklumi, kemungkinan kegiatan yang direkam kamera video itu sengaja untuk mengundang tawa penonton alias untuk guyonan.(*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved