Berita Jateng

Bupati Karanganyar Juliyatmono Buka Suara Soal Video Viral Dirinya Anggap Covid-19 Tidak Ada

Bupati Karanganyar, Juliyatmono buka suara soal video yang ramai diperbincangkan dan viral di media sosial.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: mamdukh adi priyanto
tribun/agus iswadi
Bupati Karanganyar, Juliyatmono 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR- Bupati Karanganyar, Juliyatmono buka suara soal video yang ramai diperbincangkan dan viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat Yuli sapaan akrab Bupati Karanganyar tengah memberikan sambutan saat menghadiri acara hajatan warga.

Berikut kutipan sambutan dari Juliyatmono yang banyak menuai respon di media sosial:

"Yang penting dijaga awakke dewe-dewe ngono wae ya. Rasah gagas omicron, opo gagas Covid. Anggapen wes ora enek ya. Mung nganggo patut-patut ya nganggo masker, ngono wae ya. Insyaallah karena omicron mung koyo pilek-pilek biasa, orasah wedi-wedi. Wes orasah ngopo-ngopo. Mengko nek ono sing pilek, neng ngomah. Neng ngomah rasah diprikso sek, rasah prikso nangdi-nangdi sek ya.  Neng ngomah ngono wae. Mengko telung dino madhang, wareg, duwe duit, sehat. Ngoten mawon nggeh. Mugi sehat, penting guyup semangat semuanya. Tidak perlu takut, wedi ditakut-takuti siapapun. Insyaallah aman. Sekolah yawes mlebu sek. Ndelalah enek sek sekolah, enek sek mbok menowo enek sek pilek-pilek, neng omah sek leren. Ora sah ngopo-ngopo. Pamit di sekolahan rapopo,"

Dalam Bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini:

"Yang terpenting jaga kesehatan diri masing-masing. Tidak perlu anggap omicron atau covid. Anggap saja sudah tidak ada. Cuma tetap pakai masker. Terpapar omicron akan berkakibat pilek, tidak perlu takut. Tidak perlu melakukan apapun. Nanti kalau ada yang pilek, tetap di rumah. Tetap di rumah, tidak perlu diperiksa. Di rumah saja dulu. Nanti selama tiga hari tetap makan yang kenyang dan sehat. Yang penting sehat dan semangat, serta rukun semuanya. Tidak perlu takut. Sekolah masuk dulu. Kalau di sekolah ada yang pilek di rumah saja dulu istirahat, tidak perlu melakukan apapun. Izin tidak ke sekolah,"

Baca juga: Video Bupati Karanganyar Minta Warga Tak Perlu Pedulikan Omicron Viral, Ini Respons Ganjar

Baca juga: 3 Bupati Kompak Usul ke Ganjar soal Peningkatan Jalan Baturraden-Serang-Belik

Baca juga: Kunjungi Isoter Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Ganjar Minta Kepala Daerah Lain Siagakan Isoter

Bupati Juliyatmono menyampaikan, masyarakat tidak boleh terlalu ketakutan terhadap adanya virus Covid-19 saat menjalankan aktivitas.

"Saya tiap hari itu, apalagi kalau hari libur, Sabtu, Minggu itu selalu dapat undangan hajatan di mana pun.

Tidak sekali dua kali.

Saya selalu menyemangati dengan gaya bahasa dan metodologinya lain-lain sesuai kondisi situasi.

Itu cuma metodologi cara kita menyampaikan pesan supaya siapapun tidak boleh (dalam situasi) terlalu mencekam, larut dalam pikiran yang terganggu oleh ketakutan.

Artinya harus semangat," katanya usai acara pembekalan perangkat desa baru di Hotel Taman Sari, Rabu (16/2/2022).

Menurutnya, semangat itu ditentukan cara berpikir masing-masing orang.

Oleh karena itu, dia meminta supaya masyarakat tidak terlalu larut berpikir tentang Covid-19.

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah terus berupaya menggiatkan supaya masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.

Saat ditanya soal video itu dapat membuat masyarakat abai prokes, Yuli menilai tidak perlu dikhawatirkan mengingat masyarakat sudah lama beraktivitas di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Kita diskusi dan ikuti di mana-mana, dari Kemenkes.

Ini masih isoman semua tidak cukup membahayakan

Itu pilek-pilek, kita kalau terasa gejala di rumah saja.

Dan itu rata-rata OTG (orang tanpa gejala).

Kecuali komorbid, lansia dibawa ke rumah sakit.

Kita, rumah sakit masih tersedia baik.

Persentase okupansi masih kecil," terangnya.

Baca juga: Penularan Covid Klaster Keluarga dan Perkantoran Jadi Perhatian di Jateng

Baca juga: Masih Jadi Mahasiswa di Udinus Semarang, Bagaimana Perkuliahan Pratama Arhan saat di Jepang?

Dia berharap melalui video itu masyarakat tetap optimis dan beraktivitas seperti biasa dengan tetap prokes di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Kalau di pikiran masih ada saja (ketakutan Covid-19), sulit untuk keluar dari kungkungan seperti itu.

Itu akan menurunkan imunitas.

Supaya masyarakat tidak takut, beraktivitas prokes, buang pikiran Covid-19 dan omicron," tandasnya.(*)

Baca juga: Pratama Arhan Gabung Klub Jepang, Sang Ibu: Keinginannya Merumput di Eropa

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved