Berita Purworejo

Seni Tari Ndolalak, Budaya Purworejo Yang Pernah Jadi Kontroversi Karena Dianggap Erotis

Tari Ndolalak sempat menjadi kontroversi karena dianggap sebagai tarian erotis.Bahkan beberapa kalangan sempat melarang penampilan kesenian ini.

dok pribadi
Penampilan para penari Ndolalak di acara Dialog Kebudayaan dan Pagelaran Tari Ndolalak yang diselenggarakan DPRD Jateng di Hotel Sanjaya, Kabupaten Purworejo, Sabtu (12/2/2022). 

Namun dalam pentas umum, tetap menggunakan kostum yang memang jadi ciri khas tarian ini," tegasnya.

Krisyanti menuturkan, butuh peran pemerintah daerah dan kesadaran masyarakat untuk melestarikan kesenian tradisional semacam Tari Ndolalak.

Keberhasilan pelestarian kesenian tradisional sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah daerah bersama dengan DPRD, dalam merumuskan program dan kebijakan yang langsung bersentuhan dengan kelompok kelompok kesenian yang terbentuk.

"Selain itu, peran serta dari pemerintah daerah dibutuhkan dalam membantu menunjang sarana prasarananya," katanya.

Pembinaan terhadap kelompok seni tradisional sangat diperlukan dalam usaha melestarikan kesenian tradisional.

"Harapan kita bahwa nanti kesenian tradisional akan masih dapat dinikmati oleh anak cucu kita nanti," tandasnya.

Baca juga: Hari Ini, Sekolah di Batang Kembali Terapkan PTM 50 Persen

Baca juga: Pemuda Asal Semarang Rintis Bisnis Lilin Aroma Terapi, Bahan dari Ekstrak Kedelai

Baca juga: Oknum Pimpinan Ponpes Tak Kuat Tahan Birahi saat Pijat Santriwati, Tindakannya Tak Patut Ditiru

Sementara, Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko menyatakan, Indonesia memiliki kebudayaan yang cukup banyak dan beragam.

Sayangnya, tidak semua generasi muda paham dan mengerti keberagaman budaya asli Indonesia.

Mereka malah mengagumi bahkan memuja-muja budaya luar yang dia nilai tidak bernilai nasionalisme.

"Jika kita tidak memelihara kebudayaan yang kita miliki, bisa jadi kebudayaan kita menghilang dan diakui negara lain," kata Heri Pudyatmoko.

Menurutnya, dalam ikrar Sumpah Pemuda dijelaskan bahwa putra putri Indonesia siap bertanah air, berbangsa dan Berbahasa Indonesia.

"Jika kita jelaskan dari ikrar Sumpah Pemuda yang membahas tentang Tanah Air, sudah jelas jika Tanah Air kita Tanah Air Indonesia.

Indonesia kaya akan budaya.

Namun jika kita tidak memeliharanya, serta berusaha melestarikan, dikahwatirkan kebudayaan kita akan hilang ditelan zaman," tegasnya.

Ia berharap budaya dan seni tradisional yang ada di Jawa Tengah harus tetap lestari, agar anak cucu dapat merasakan, mengenal, dan mengetahui kebudayaan asli Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved