Berita Semarang
Pemuda Asal Semarang Rintis Bisnis Lilin Aroma Terapi, Bahan dari Ekstrak Kedelai
Melihat pangsa pasar yang besar, dia mencoba mengembangkan hobinya menjadi peluang bisnis. Menurutnya, belum banyak brand lokal lilin aroma terapi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG- Pemuda asal Semarang, Ignatius Karmelino Luberzsky Purnomo merintis bisnis aroma terapi.
Ide membuat bisnis aroma terapi berawal dari kegemarannya mengoleksi lilin.
Pria lulusan pendidikan psikologi dan komunikasi di kampus Singapura ini mulanya membuat lilin untuk mengisi waktu luang saat pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan karena pandemi Covid-19.
"Awalnya iseng karena dulu tidak boleh kemana-mana.
Kebetulan, saya memang suka koleksi lilin," kata Ino, sapaannya, Minggu (13/2/2022).
Baca juga: Harap-harap Cemas PSIS Semarang Jelang Duel Kontra Persib Bandung
Baca juga: Oknum Pimpinan Ponpes Tak Kuat Tahan Birahi saat Pijat Santriwati, Tindakannya Tak Patut Ditiru
Baca juga: Vaksinasi Anak di Kota Semarang Belum 100%, Dinkes: Ada Sebagian yang Belum Diizinkan Orangtua
Melihat pangsa pasar yang besar, dia mencoba mengembangkan hobinya menjadi peluang bisnis.
Menurutnya, belum banyak brand lokal lilin aroma terapi.
Dia merintis dengan nama Zen Aromaterapi Indonesia.
"Zen sendiri artinya ketenangan
Karena biasanya lilin aroma terapi digunakan sebagai self reward, menenangkan pikiran setelah beraktivitas," ujarnya.
Dia mencari informasi melalui internet tentang cara membuat lilin aroma terapi.
Ino juga bertanya kepada ahli kimia terkait pembuatan lilin.
Kemudian, dia mencoba memproduksi lilin dengan ekstrak kedelai sebagai bahan utama.
Ditambah, bahan-bahan essential oil dari Perancis dan Italia.
Setelah beberapa kali percobaan, dia pun berhasil membuat lilin aroma terapi.
Tak hanya lilin, Ino mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi aroma terapi linen spray, diffuser, dan sabun cair.
Baca juga: Faisol Ingin Rintis Usaha Kerajinan dari Limbah Kayu selepas Keluar dari Lapas Batang
Baca juga: Olah Limbah Makanan Jadi Eco Enzyme Yang Kaya Manfaat
Baca juga: Air Sungai di Semarang Ini Berwarna Biru dan Cokelat Pekat, Diduga Tercemar
Ada delapan aroma, kata dia, yang memiliki fungsi berbeda.
Misalnya, aroma deep sleep terdiri dari lavender dan mint.
Ini untuk membantu tidur nyenyak.
Stres realife berisi green tea dan citrus.
Green tea memiliki fungsi bagus untuk kerja jadi tetap fokus tapi rileks.
Peace mind dari cotton dan musk aroma yang dapat membuat nyaman.
"Lalu, ada kadean atau yang berarti taman bunga, jadi semua bau yang dihasilkan kental dengan bau flora.
Ada juga Shizen tipe aromanya alam, jadi ada rempah dan alam," imbuhnya.
Ino menuturkan, bisnis aroma terapi yang dikembangkan baru bertaraf industri rumahan.
Dia juga baru memiliki dua karyawan.
Namun demikian, menurutnya, Zen Aromaterapi indonesia sudah memiliki pasar yang luas karena penjualan dilakukan secara offline maupun online melalui instagram zenaroma.id dan beberapa marketplace.
"Target pasar cenderung ke wanita.
Omzet sekarang sudah bisa mencapai Rp 50 juta perbulan.
Saya juga jual sistem paket atau hampers misal paket Imlek, Valentine, dan lainnya," imbuh Ino.(*)
Baca juga: Tekad 2 Pemain Muda PSIS Semarang Setelah Debut di Liga 1
Baca juga: Tanding di Catur Simultan, Mahasiswi Udinus Semarang Berhasil Tahan Imbang GM Susanto Megaranto