Berita Batang
Faisol Ingin Rintis Usaha Kerajinan dari Limbah Kayu selepas Keluar dari Lapas Batang
Upaya Lapas Kelas IIB Rowobelang Batang menyiapkan warga binaan mandiri secara ekonomi dilakukan lewat pemberian pelatihan di bengkel kerja.
Penulis: dina indriani | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Upaya Lapas Kelas IIB Rowobelang Batang menyiapkan warga binaan mandiri secara ekonomi dilakukan lewat pemberian pelatihan di bengkel kerja.
Di tempat ini, warga binaan dilatih memproduksi beragam kerajinan, di antaranya dari limbah kayu, menjadi souvenir berupa miniatur mobil F1, pesawat, atau mainan anak berupa truk.
Satu di antara warga binaan yang mendapat pelatihan di bengkel kerja ini adalah Faisol Muhammad.
Napi yang telah bergabung di bengkel kerja 2,5 tahun terakhir ini mengaku mendapat pembelajaran secara bertahap. Mulai dari hal mudah hingga sulit.
Kini, dia pun bisa memproduksi berbagai barang dari limbah kayu.
"Dari awal ikut pelatihan di sini, sampai sekarang, keterampilan sudah banyak berkembang, belajarnya bertahap. Dan, di sini, juga memiliki alat produksi yang komplit," tuturnya, Minggu (13/2/2022).
Baca juga: Culik Warga Batang dan Minta Tebusan Rp 200 Juta, Komplotan Penculik Asal Jabar Diringkus Polisi
Baca juga: Manajer Ungkap Penyakit Pedangdut asal Batang Norman Divo sebelum Meninggal: Divonis Infeksi Otak
Baca juga: Berteduh di Gubuk, Dua Petani di Tulis Batang Tewas Tersambar Petir
Baca juga: Duh! Kecanduan Judi Online, Bendahara Desa Wonosobo Batang Gelapkan Dana Bantuan Sosial Rp 60 Juta
Menurutnya, untuk membuat sebuah miniatur dari kayu tidak susah. Dia hanya mengandalkan feeling dan melihat referensi gambar terlebih dulu, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk 3D.
Faisol sudah membuat beberapa kerajinan, semisal miniatur mobil, pesawat, tempat korek api, dan tisu. Semua dari limbah kayu.
"Sekarang, saya masih belajar membuat gerbong kereta, lengkap dengan lokomotifnya," tutur dia.

Dengan bekal keterampilan yang dia dapat itu, Faisol bercita-cita merintis usaha kerajinan, setelah keluar dari lapas.
"Pembelajaran keterampilan yang saya dapatkan di sini pasti bermanfaat, yang akan saya lanjutkan dengan merintis usaha berbagai kerajinan limbah kayu," ujar pria yang rencananya bebas enam bulan mendatang, itu.
Sementara, Kepala Lapas Kelas IIB Batang Rindra Wardhana mengatakan, bengkel kerja memang dikhususkan untuk warga binaan dengan track record baik.
Di bengkel ini, warga binaan mendapat latihan keterampilan dari petugas lapas.
"Ini termasuk pembinaan kemandirian. Harapannya, ketika bebas nanti, mereka bisa mandiri dan punya keterampilan untuk membuka usaha," ujarnya. (*)
Baca juga: Tak Bisa Tahan Nafsu, Pria di Ambarawa Kabupaten Semarang Tega Cabuli Adik Ipar
Baca juga: Olah Limbah Makanan Jadi Eco Enzyme Yang Kaya Manfaat
Baca juga: Air Sungai di Semarang Ini Berwarna Biru dan Cokelat Pekat, Diduga Tercemar
Baca juga: Tekad 2 Pemain Muda PSIS Semarang Setelah Debut di Liga 1