Berita Semarang

Tanding di Catur Simultan, Mahasiswi Udinus Semarang Berhasil Tahan Imbang GM Susanto Megaranto

Mahasiswi Udinus Semarang Evi Yuli Ana berhasil menahan imbang Grand Master Susanto Megaranto dalam catur simultan di Udinus, Minggu (13/2/2022).

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO
Grand Master Susanto Megaranto saat mengahadapi satu di antara 20 peserta catur simultan, yang menjadi pembuka Dinus Chess International Online Tournament, di Udinus Semarang, Minggu (13/2/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Evi Yuli Ana berhasil menahan imbang Grand Master Susanto Megaranto dalam catur simultan di Udinus, Minggu (13/2/2022).

Catur simultan ini menjadi pembuka turnamen catur online internasional, Dinus Chess International Online Tournament.

Dalam catur simultan ini, GM Susanto bermain melawan sekaligus 20 pecatur, mulai dari dosen, jurnalis, atlet, mahasiswa. Satu di antaranya Evi.

Selama satu jam, GM Susanto bergerak menghampiri satu per satu meja peserta catur simultan.

Wajahnya tak nampak lelah meski satu jam terus berjalan tanpa duduk semenit pun. Namun, kondisi berbeda justru ditunjukan para pecatur yang menghadapinya.

Baca juga: Bertemu Tim Papan Atas Persib Bandung, PSIS Semarang Matangkan Taktikal

Baca juga: Kabur dari Kejaran Warga, Pencuri di Ngaliyan Semarang Nekat Lompat ke Sungai dan Alami Patah Kaki

Baca juga: Stadion Jatidiri Semarang Makin Megah. Saat Renovasi Selesai, Bakal Undang Timnas untuk Uji Coba

Baca juga: Kompetisi Koi Nasional di Semarang, Berhadiah Mobil dan Tiket Pesawat

Duduk sambil memikirkan strategi, para pecatur ini menunjukkan ekspresi beragam. Mulai dari garuk-garuk kepala hingga raut frustasi saat strategi yang mereka gunakan bisa dipatahkan GM Susanto.

Satu per satu peserta ini pun tumbang. Dalam waktu satu jam, GM Susanto berhasil mengalahkan 16 pecatur. Sementara, empat lainnya, bermain seri atua remis.

Satu di antara peserta yang mendapat remis adalah mahasiswi Program Studi S1 Bahasa Inggris Udinus, Evi Yuli Ana.

Evi memang atlet catur. Mahasiswi yang juga berlaga di PON itu merupakan pecatur yang mendapatkan gelar Woman National Master (WNM).

Meski begitu, Evi mengaku kerepotan saat melawan Susanto.

"Yang saya hadapi seorang pro, pastinya repot. Ia (Susanto, Red) sangat fokus dan detail sekali. Bisa dapat remis, menurut saya suatu keberuntungan," katanya usai mengikuti catur simultan, Minggu.

Evi menerangkan, tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti catur simultan karena setiap hari ia berlatih.

"Sebuah pengalaman berharga untuk saya bisa bermain dengan seorang grand master. Mungkin, akan saya jadikan pembelajaran untuk bisa bermain lebih baik," ucapnya.

Sementara, penyelenggara catur simultan memberikan Rp 1 juta untuk peserta yang bisa mendapatkan remis dalam gelaran tersebut.

Sedangkan peserta yang bisa memenangkan catur simultan berhak memperoleh Rp 2 juta. Namun, hingga pertandingan usai, tidak ada satupun peserta yang bisa menang melawan Grand Master Susanto.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved