Berita Semarang
Pemuda Asal Semarang Rintis Bisnis Lilin Aroma Terapi, Bahan dari Ekstrak Kedelai
Melihat pangsa pasar yang besar, dia mencoba mengembangkan hobinya menjadi peluang bisnis. Menurutnya, belum banyak brand lokal lilin aroma terapi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: mamdukh adi priyanto
Tak hanya lilin, Ino mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi aroma terapi linen spray, diffuser, dan sabun cair.
Baca juga: Faisol Ingin Rintis Usaha Kerajinan dari Limbah Kayu selepas Keluar dari Lapas Batang
Baca juga: Olah Limbah Makanan Jadi Eco Enzyme Yang Kaya Manfaat
Baca juga: Air Sungai di Semarang Ini Berwarna Biru dan Cokelat Pekat, Diduga Tercemar
Ada delapan aroma, kata dia, yang memiliki fungsi berbeda.
Misalnya, aroma deep sleep terdiri dari lavender dan mint.
Ini untuk membantu tidur nyenyak.
Stres realife berisi green tea dan citrus.
Green tea memiliki fungsi bagus untuk kerja jadi tetap fokus tapi rileks.
Peace mind dari cotton dan musk aroma yang dapat membuat nyaman.
"Lalu, ada kadean atau yang berarti taman bunga, jadi semua bau yang dihasilkan kental dengan bau flora.
Ada juga Shizen tipe aromanya alam, jadi ada rempah dan alam," imbuhnya.
Ino menuturkan, bisnis aroma terapi yang dikembangkan baru bertaraf industri rumahan.
Dia juga baru memiliki dua karyawan.
Namun demikian, menurutnya, Zen Aromaterapi indonesia sudah memiliki pasar yang luas karena penjualan dilakukan secara offline maupun online melalui instagram zenaroma.id dan beberapa marketplace.
"Target pasar cenderung ke wanita.
Omzet sekarang sudah bisa mencapai Rp 50 juta perbulan.
Saya juga jual sistem paket atau hampers misal paket Imlek, Valentine, dan lainnya," imbuh Ino.(*)
Baca juga: Tekad 2 Pemain Muda PSIS Semarang Setelah Debut di Liga 1
Baca juga: Tanding di Catur Simultan, Mahasiswi Udinus Semarang Berhasil Tahan Imbang GM Susanto Megaranto