Berita Sragen

Buntut Sekeluarga Positif Covid, DKK Sragen Tes 149 Warga Gemolong

DKK Sragen melakukan tracing kepada 149 orang setelah sempat berkontak erat dengan satu keluarga di Kecamatan Gemolong dinyatakan positif Covid-19.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAHFIRA PUTRI MAULANI
Ilustrasi. Petugas DKK Kesehatan melakukan swab antigen kepada warga. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SRAGEN – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen melakukan tracing kepada 149 orang setelah sempat berkontak erat dengan satu keluarga di Kecamatan Gemolong dinyatakan positif Covid-19.

Satu keluarga beranggotakan tujuh orang itu dinyatakan positif Covid-19, Senin (24/1/2022) lalu.

Saat ini, sekeluarga tersebut tengah menjalani karantina di tempat isolasi terpusat (isoter) Technopark.

Kepala DKK Sragen Hargiyanto menyampaikan, 149 orang yang di tracing tersebut merupakan warga satu RT dengan keluarga tersebut.

"Kemarin, kami melakukan tracing kepada 149 orang di satu RT. Hasilnya keluar hari ini, alhamdulillah semua negatif Covid-19," kata Hargi, sapaan Hargiyanto, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Tolak Divaksin, Tujuh Warga dalam Satu Keluarga di Sragen Positif Covid

Baca juga: Banyak Kasus Petani Tewas Akibat Jebakan Tikus, Mantan Bupati Sragen Minta Gropyokan Diaktifkan Lagi

Baca juga: Presiden Jokowi Tiba-tiba Muncul di Pasar Gemolong Sragen, Bagikan Sembako dan BLT Rp 1,2 Juta

Baca juga: Cerita Pilu Akibat HIV/AIDS di Sragen: 20 Ibu Hamil Harus Minum ARV, Bocah 8 Tahun Ditolak Keluarga

Mengantisipasi satu keluarga tersebut tertular varian Omicron atau Delta, maupun varian corona jenis lain, tim DKK telah mengirim hasil laboratorium ke Jakarta.

Hargi menyampaikan, hasil dari Jakarta keluar sekitar dua pekan kemudian.

"Hasilnya (laboratorium Jakarta) baru keluar dua pekan," lanjut Hargi.

Riwayat Perjalanan

Hasil penelusuran, Hargi menyampaikan, sekeluarga tersebut diduga tertular Covid-19 dari sanak keluarga yang datang dari Bekasi ke Gemolong.

"Hasil penelusuran, ada saudara yang datang dari Bekasi pada 14-15 Januari lalu namun sekarang sudah pulang," kata Hargi.

Dari penelusuran juga terungkap, sekeluarga tersebut belum divaksin Covid-19. Mereka termasuk warga yang menolak menerima vaksin.

Sementara, hingga Rabu, kasus aktif Covid-19 di Sragen tercatat 11 kasus.

Baca juga: Longsor dan Retakan Tanah di Aribaya Banjarnegara Meluas, Dua Keluarga Terpaksa Diungsikan

Baca juga: Tega! Pemuda di Blora Racuni Sahabat Pakai Racun Tikus Gara-gara Utang

Baca juga: Baru Bisa Dilewati Roda Dua, Longsor Jembatan Karanganyar Pekalongan Terus Dibersihkan

Baca juga: Vaksinasi untuk Lansia Lamban, Bupati Banyumas Bentuk Task Force. Satu Hari Serbu 3 Desa

Dari jumlah tersebut, tujuh orang menjalani karantina di tempat isoter Technopark Ganesha Sukowati Sragen.

Sisanya, 4 orang, menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Hargi mengatakna, tempat isoter di Technopark Ganesha Sukowati Sragen menyediakan 400 tempat tidur.

Tempat isoter ini disiapkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.

Hargi terus mengingatkan warga agar tetap menjalankan protokol kesehatna karena pandemi Covid-19 belum selesai. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved