Berita Sragen

Tolak Divaksin, Tujuh Warga dalam Satu Keluarga di Sragen Positif Covid

Satu keluarga beranggotakan tujuh orang di Kecamatan Gemolong, Kecamatan Sragen, terkonfirmasi Covid-19. Hasil penelusuran, mereka belum divaksin.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAHFIRA PUTRI MAULANI
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberi arahan pada Forum Konsultasi Rancangan Awal RKPD 2023 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (25/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Satu keluarga beranggotakan tujuh orang di Kecamatan Gemolong, Kecamatan Sragen, terkonfirmasi Covid-19. Hasil penelusuran, mereka belum pernah menerima suntikan vaksinasi Covid-19.

Hal ini disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada Forum Konsultasi Rancangan Awal RKPD 2023 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (25/1/2022).

Bahkan, Yuni mengatakan, satu keluarga tersebut termasuk masyarakat yang menolak vaksinasi Covid-19.

Menurut Yuni, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen telah mengirim sampel laboratorium sekeluarga ini ke Jakarta untuk memastikan varian Covid-19 yang menginfeksi mereka.

"Perlu saya sampaikan kondisi Sragen saat ini, setelah lama kasus hanya 1-3, kemarin, ada sembilan orang positif Covid-19. Saat ini, kami kirim hasil ke laboratorium Jakarta, apakah varian Omicron atau Delta, atau apapun."

"Setelah ditelusuri, satu keluarga, tujuh orang asal Gemolong, ternyata mereka belum di vaksin. Mereka termasuk warga yang menolak vaksinasi Covid-19," terang Yuni.

Baca juga: Disdikbud Karanganyar Usulkan 16 Benda Cagar Budaya, Hasil Kajian Bersama TACB Sragen

Baca juga: Banyak Kasus Petani Tewas Akibat Jebakan Tikus, Mantan Bupati Sragen Minta Gropyokan Diaktifkan Lagi

Baca juga: Presiden Jokowi Tiba-tiba Muncul di Pasar Gemolong Sragen, Bagikan Sembako dan BLT Rp 1,2 Juta

Baca juga: Cerita Pilu Akibat HIV/AIDS di Sragen: 20 Ibu Hamil Harus Minum ARV, Bocah 8 Tahun Ditolak Keluarga

Yuni mengaku, hal ini menjadi perhatiannya. Dia pun menyayangkan karena masih ada masyarakat yang menolak vaksinasi.

Meski tidak bisa dikatakan wajib, Yuni mengatakan, dalam kondisi saat ini, vaksinasi Covid-19 sangat penting dan perlu.

Selain melindungi diri, vaksinasi juga bisa melindungi masyarakat sekitar.

Yuni mengatakan, satu eluarga tersebut terkonfirmasi Covid-19 pada Senin (24/1/2022).

Mereka akan dibawa ke tempat isolasi terpusat (isoter) di Technopark Ganesha Sukowati Sragen.

"Tadi malam, saya minta Dinas Kesehatan mengangkut satu keluarga itu ke Technopark. Kalau tidak mau, nanti saya minta Kapolres yang turun tangan," kata Yuni.

Yuni melanjutkan, masyarakat harus tetap waspada Covid-19. Satu pekan terakhir, terjadi transmisi lokal, dimana Omicron, diprediksi memuncak pada Maret-April mendatang.

"Kami tentu berupaya agar Omicron tidak masuk Sragen. Semoga, hasil lab yang kami kirim ke Jakarta tidak Omicron. Masyarakat tetap waspada," ujarnya. (*)

Baca juga: Dua Honda Beat Tabrakan di Pengadegan Purbalingga, Dua Pengendara Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca juga: Tuntut Ganti Rugi Pelebaran Jalan, Warga Pegalongan Banyumas Blokade Jalan Menuju TPA

Baca juga: Nyebur dan Tak Muncul Lagi, Dua Bocah di Wonosobo Ditemukan Tewas di Dasar Kedung

Baca juga: Belum Ditinggalkan. Petani di Jenggawur Banjarnegara Masih Gunakan Bajak Kerbau, Ini Manfaatnya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved