Berita Jawa Tengah
Ikuti Program Hapus Tato Gratis di Pati, Begini Cerita Sigit, Disebutnya Karena Jadi Tuntutan Agama
Masjid yang berada di Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati tersebut, sejak pagi hingga sore hari dipenuhi orang-orang bertato.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
Mesin tidak boleh diforsir agar tidak cepat rusak.
Keterbatasan jumlah mesin jadi kendala untuk perluasan jangkauan.

Baca juga: Cilacap Banjir Pujian, Dinilai Berhasil Budidayakan Ikan Sidat, Segara Anakan Jadi Jujukan Peneliti
Baca juga: Pemkab Cilacap Mulai Bahas Rencana Kerja 2023, Terungkap Beban Gaji PNS dan PPPK Capai Rp 470 Miliar
Sebab, tato di tubuh seseorang rata-rata baru bisa terhapus sepenuhnya setelah 5 sampai 10 kali tindakan laser picosure atau YAG laser.
“Jadi kalau ada 40 orang, peserta bulan depan juga masih orang-orang yang sama,” kata dia.
Alfian menyebut, seandainya ada dermawan yang bersedia berdonasi untuk pembelian mesin hapus tato, hal itu akan sangat membantu gerakan ini.
“Kalau di Pati punya mesin sendiri, tiap minggu bisa treatment 40 orang."
"Sangat bermanfaat."
"In syaa Allah bisa jadi ladang berkhidmat pada sesama,” ujar dia.
Dia menyebut, harga mesin laser untuk menghapus tato ini bervariasi.
Namun, berdasarkan pertimbangan kualitas, yang dia rekomendasikan adalah mesin seharga Rp 30 juta ke atas.
Bagaimanapun, dengan keterbatasan yang ada saat ini, Alfian tetap membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin menghapus tato.
“Bisa hubungi kami di Instagram Dawwam Semarang."
"In syaa Allah kami tindaklanjuti, tinggal atur jadwalnya."
"Teman-teman di luar Semarang juga bisa menghubungi ACT atau Mualaf Center,” ucap dia.
Penanggung jawab kegiatan hapus tato di Masjid Djauharotul Imamah Kabupaten Pati, Bagus bersyukur, animo masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini sangat baik.