Berita Jawa Tengah
Ikuti Program Hapus Tato Gratis di Pati, Begini Cerita Sigit, Disebutnya Karena Jadi Tuntutan Agama
Masjid yang berada di Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati tersebut, sejak pagi hingga sore hari dipenuhi orang-orang bertato.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
Kali ini adalah yang keempat.
Sebab memang, tato tidak bisa langsung hilang dengan satu kali tindakan laser.
Peserta lainnya, Fadlun Naja (20), baru kali pertama mendapat tindakan laser untuk menghapus tato.
Sebelumnya, dia pernah mencoba menghapus tato di tubuhnya menggunakan obat yang dia beli di lokapasar (marketplace) digital.
“Saya hapus tato agar bisa jadi lebih baik."
"Sudah lama kepikiran."
"Pernah coba pakai obat yang didapat di toko online."
"Tapi tidak berhasil, malah bikin luka di kulit, jadi borok,” ujar pria yang karib disapa Kirun ini kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (8/1/2022).
Kirun punya lima tato yang dia buat sejak 2018.
Kelima tato tersebut berada di kedua tangan dan kaki serta punggung.
Pendiri Dawwam Semarang, Alfian Yusuf mengatakan, pihaknya diundang ke Pati karena memang punya layanan hapus tato keliling.
“Selain di Semarang kami sudah di Weleri (Kendal), Salatiga, Jepara, Kudus, dan Pati."
"Di Pati ini sudah kali ketiga."
"Kami adakan sebulan sekali, sejak November 2021,” tutur dia kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (8/1/2022).
Alfian mengatakan, karena hanya dua mesin laser yang tersedia, peserta dibatasi hanya 40 orang per kegiatan.