Gunung Semeru Erupsi

Turut Cari Korban Erupsi Gunung Semeru, Relawan RAPI Banjarnegara: Ketinggian Abu Sampai 3 Meter

Bencana akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, menggugah rasa simpati dan empati relawan RAPI di Banjarnegara.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/DOK RAPI BANJARNEGARA
Relawan RAPI Banjarnegara bergabung dengan relawan lain tengah mencari korban dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Bencana akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, menggugah rasa simpati dan empati relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di Banjarnegara.

Tak menunggu waktu lama, dua hari pascabencana tersebut, RAPI Banjarnegara mengirim anggotanya sebagai relawan untuk membantu warga terdampak erupsi.

Relawan RAPI Banjarnegara Susanto mengatakan, ada empat personel yang dikirim ke Lumajang untuk membantu penanganan dampak bencana erupsi Gunung Semeru.

"Yang sudah berangkat, empat orang. Mereka fokus membantu pencarian korban," katanya, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Pak Camat Keciduk Berduaan Bareng Bu Kasi di Kamar Hotel Banjarnegara, Infonya Tugas di Karanganyar

Baca juga: Begini Sekelumit Repotnya Produksi Gula Semut Kualitas Ekspor di Banjarnegara, Higienis Sejak Awal

Baca juga: BLT Kemiskinan Ekstrem Banjarnegara Sudah Dicairkan, Total 1.924 Keluarga Penerima Manfaat

Baca juga: KPK Periksa Wakil Ketua DPRD Banjarnegara terkait Kasus Suap Bupati Nonaktif Budhi Sarwono

Pihaknya pun siap mengirim tambahan personel relawan ke Lumajang di kloter berikutnya.

Mereka akan bergabung dengan relawan lain dari berbagai daerah untuk membantu penanganan bencana.

Susanto mengatakan, komunikasi dengan relawan yang dikirim ke Lumajang juga terus dilakukan.

Bahkan, mereka mengabarkan kondisi yang dihadapi di lapangan, lewat video.

Dalam video terlihat, perkampungan yang tertutup abu vulkanik. Permukiman itu pun tak ubahnya kota mati.

Tim relawan menggali timbunan abu vulkanik yang hampir menutup atap rumah.

Susanto mengatakan, relawan mencari kemungkinan adanya korban yang tertimbun pasir dari gunung, menggunakan peralatan seadanya, semisal sekop dan cangkul.

Selain tebalnya material yang menutup rumah-rumah warga, mereka juga harus tetap menjaga diri dan kesehatan agar tak menghirup langsung abu vulkanik.

"Tinggi (pasir yang menimbunk rumah) ada yang sampai 3 meter," cerita Susanto.

Baca juga: Tabrakan Beruntun di Cilongok Banyumas, 1 Pemotor Meninggal

Baca juga: Truk Tabrak Mobil dan Motor di Depan Pasar Cilongok Banyumas, Seorang Tewas

Baca juga: Diguyur Hujan Deras sejak Siang, Talud Halaman Sekolah di Desa Jingkang Purbalingga Ambrol

Baca juga: Kunjungi KSU Nira Satria Banyumas, Menteri Agus Gumiwang Buktikan Penerapan Teknologi Digital 4.0

Menurut Susanto, RAPI Banjarnegara selalu siap mengirim relawan ke lokasi bencana di berbagai daerah di Indonesia.

Mereka rela mengorbankan harta dan tenaga demi alasan kemanusiaan. Menurutnya, hal ini lazim di dunia kerelawanan.

Pun sebaliknya, saat terjadi bencana besar di Kabupaten Banjarnegara, relawan dari berbagai daerah datang untuk membantu penanganan dampak bencana di Banjarnegara.

"Dulu, saat longsor Jemblung Banjarnegara (menewaskan seratusan orang), relawan dari luar daerah juga membantu, termasuk dari Jawa Timur. Jadi, ini untuk membalas juga," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved