Berita Jawa Tengah
Betonisasi Jalan Jadi Hadiah Istimewa Warga Sidomakmur Kendal, Tahun Depan Tak Lagi Mandi Lumpur
Akses jalan alternatif melewati hutan menuju Kota Kendal yang dinantikan sejak lama bakal tersambung berwujud jalan beton pada pertengahan Desember.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Penantian puluhan tahun warga Desa Sidomakmur, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, akhirnya terbayar juga.
Akses jalan alternatif melewati hutan menuju Kota Kendal yang dinantikan sejak lama bakal tersambung berwujud jalan beton pada pertengahan Desember 2021.
DPUPR Kabupaten Kendal saat ini sedang melakukan betonisasi sepanjang 4,8 kilometer, anggarannya capai Rp 7,8 miliar.
Baca juga: Dilaporkan Langgar Jam Operasional, Pengelola Karaoke di GBL Kendal Ternyata Pekerjakan PK Anak
Baca juga: Warga Gubugsari Kendal Ditemukan Tewas di Selokan, Hasil Autopsi Meninggal karena Cekikan
Baca juga: Perkelahian Berujung Maut di Kendal, Kapolres: Dipicu Asmara Rekan Kerja
Baca juga: Pemkab Kendal Usul Cabut 7 Perda di Kendal, Dinilai Tak Selaras UU Cipta Kerja, Begini Respon Dewan
Perbaikan jalan berlumpur penghubung Desa Sidomakmur, Kecamatan Kaliwungu Selatan dengan Desa Jatirejo, Kecamatan Ngampel menuju Kota Kendal ini untuk mendukung peningkatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.
Di balik itu semua, ada perjuangan hebat warga Sidomakmur tanpa putus asa mengakses jalan berlumpur itu.
Masyarakat dewasa, remaja, bahkan anak-anak kerap kali terjatuh ketika hendak menuju wilayah Kendal bawah melalui jalan alternatif.
Untuk menghindari itu, sebagian warga yang cukup waktu memilih jalan memutar hingga 4 kali lipat melewati Kaliwungu agar bisa sampai ke Kota Kendal.
Seorang warga, Junaidi (60) menceritakan, sejak lahir ia hidup di sebuah desa serupa di tengah hutan.
Akses jalan yang belum memadahi, membuat perekonomian warga Sidomakmur tidak berkembang.
Kata dia, warga harus bersusah payah menjangkau pasar-pasar di Kota Kendal dan sekitarnya untuk menjual hasil usaha.
Begitu pun anak-anak yang menempuh pendidikan di wilayah Kecamatan Kota Kendal, Gemuh, Pegandon, juga Ngampel.
"Dari saya lahir, jalan ini berupa tanah dan bebatuan."
"Kalau hujan jadi berlumpur, licin."
"Padahal ini jalan paling cepat kami menuju Kota Kendal," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (8/12/2021).
Junaidi adalah satu di antara beberapa warga Sidomakmur yang berprofesi sebagai petani dan peternak ayan petelur.
Selama ini, ia kesulitan membawa telur dan hasil pertaniannya menuju Kendal bawah.
Utamanya saat musim hujan.
Sekali terpeleset, bisa merusak barang dagangannya hingga tidak laku jual.
"Ya selama ini kalau lewat jalan ini harus hati-hati."
"Kalau jatuh, sudah pulang kembali, nggak jadi berangkat," kata dia.
Guna memperlancar mobilitas masyarakat, warga Sidomakmur membuat akses jalan setapak melewati perkebunan warga.
Jalan tersebut digunakan warga untuk membawa hasil bumi menggunakan sepeda atau sepeda motor saat musim kemarau.
Termasuk akses anak-anak untuk menjangkau sekolah di wilayah Kendal bawah.
"Kendalanya saat hujan, pilih tidak berangkat, daripada jatuh-jatuh lagi."
"Kalau kepepet, terpaksa lewat jalan mutar lebih lama setengah jam, bahkan bisa lebih," katanya.
Dengan perbaikan jalan ini, Junaidi senang karena akses jalan alternatif bakal bisa dilalui dengan nyaman.
Warga tak perlu takut lagi jatuh melewati jalan tersebut saat musim hujan.
"Ini pembangunan jalan yang dinantikan warga kami."
"Enggak hanya orangtua, anak-anak juga senang karena 50 persennya sekolah di wilayah bawah."
"Karena kalau berangkat, terus jatuh sampai baju kotor, pulang nggak berangkat lagi," ungkap dia.
Kepala Desa Sidomakmur, Bambang Sukaryono mengatakan, pembangunan jalan alternatif itu merupakan hadiah untuk warganya di penghujung 2021.
Kata dia, jalan tersebut bisa memangkas waktu perjalanan warga hingga 1 jam menuju Kota Kendal.
Pihaknya juga berkomitmen memasang lampu penerang jalan di 25 titik guna mempermudah perjalanan di malam hari.
Bambang berharap, selesainya pembangunan jalan ini bisa mendongkrak sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan warga setempat.
"Tentu yang kami rasakan adalah bangga karena jalan ini bisa terselesaikan di 2021."
"Kalau lewat jalan baru ini hanya 20-30 menit, kalau memutar lebih jauh," ujar dia kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (8/12/2021).
Bambang menyebut, warga tidak sabar lagi untuk menjajal akses barunya itu.
Beberapa warga sering mengecek jalan sore hari bersama pasangan dan anak-anaknya.
Pelaksana pekerjaan dari CV Sosrobahu Indo Perkasa, Aldila Bachtawar Z menerangkan, dari panjang 4,8 kilometer sudah terbeton 3,8 kilometer.
Menyisakan 1 kilometer jalan yang masih dikebut dalam beberapa hari ke depan.
"Kami terus upayakan pembangunan jalan ini rampung sebelum jatuh tempo 27 Desember 2021."
"Karena jalan ini sangat ditunggu warga, memangkas 4 kali lebih cepat daripada melalui Kaliwungu ke Kota Kendal."
"Kendalanya adalah cuaca hujan yang bisa memperlambat proses pekerjaan," tutur dia. (*)
Baca juga: Purwokerto dan Cilacap Catat Inflasi pada November: Tertinggi Sepanjang 2021, Dipicu Harga Telur
Baca juga: 400 KK di Bandingan Purbalingga Tak Kesulitan Air Bersih Lagi, Mulai Dipasok Sumur Program Pamsimas
Baca juga: Kasus Ayah Cabuli Anak Tiri di Banjarnegara - Terungkap Seusai Sang Ibu Meninggal, Begini Ceritanya
Baca juga: Jejak Alih Fungsi Lahan Masih Ada - Inilah Hasil Menelusuri Hutan Lindung Gunung Prau Wonosobo