Berita Pendidikan

Diskusi Kongres Bahasa Jawa di Bandungan Semarang, Sucipto Sebut Bahasa Jawa Butuh Anjing Penjaga

Selama ini, menurut Sucipto, kongres yang sudah berjalan selama enam kali dengan biaya miliaran Rupiah berkesan sekadar sebagai upacara.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI PRIBADI SUCIPTO HADI PURNOMO
Ahli bahasa dan sastra Jawa, Sucipto Hadi Purnomo berpidato dalam Diskusi Kelompok Terumpun Kongres Bahasa Jawa VII di Bandungan Kabupaten Semarang, Selasa (30/11/2021) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Ahli bahasa dan sastra Jawa, Sucipto Hadi Purnomo memandang perlu dibentuk Badan Pekerja Kongres Bahasa Jawa.

Badan ini berperan sebagai anjing penjaga untuk mengawasi dan memastikan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan bahasa dan sastra Jawa.

“Jika ada pemerintah kabupaten atau kota yang abai untuk ngopeni bahasa Jawa, tim ini yang mengingatkan."

"Jadi, bukan sekadar sebagai panitia penyelenggara kongres,” ungkap Sucipto seusai menyerahkan rumusan serial Diskusi Kelompok Terumpun Kongres Bahasa Jawa VII kepada Kabid Pembinaan Kebudayaan Disdikbud Jateng, Eris Yunianto, di Bandungan Kabupaten Semarang, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: Duh, Realisasi Pajak Hiburan di Kota Semarang Baru 11 Persen, Padahal Targetnya Rp 60 Miliar

Baca juga: Awas Virus Varian Baru Bernama Omicron, Hendi: Belum Ada dan Jangan Sampai Masuk Semarang

Baca juga: Hadapi Natal dan Tahun Baru, Dishub Kota Semarang Dirikan Lima Posko Terpadu, Berikut Data Rincinya

Baca juga: Relawan Semarang Menikah, Tamu Dibuat Kaget, Didatangi Belasan Orang Berbaju Hazmat Naik Ambulans

Menurut Sucipto, tim kecil itu terdiri atas para tokoh bahasa dan sastra Jawa yang memiliki reputasi di bidang tersebut serta mempunyai kejelian dan keberanian bersuara.

“Tim bekerja sepanjang waktu di antara satu kongres ke kongres berikutnya,” tandas Ketua Organisasi Pengarang Sastra Jawa ini.

Selama ini, menurut Sucipto, kongres yang sudah berjalan selama enam kali dengan biaya miliaran Rupiah berkesan sekadar sebagai upacara.

“Sekadar jadi parade pidato."

"Dari waktu ke waktu nyaris sama."

"Yang beda cuma formula kalimat dan orangnya,” ungkap dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Unnes Semarang ini.

Sucipto juga mengingatkan perlunya dipastikan dan dilakukan pengawalan, baik melalui penyiapan cetak biru kongres maupun strategi penganggaran, agar digelar Kongres Bahasa Jawa VII selambat-lambatnya 2023.

“Kongres perlu didahului dengan serangkaian kegiatan Pra-KBJ pada 2022,” tambahnya.

Regenerasi Penutur

Eris Yunianto selaku penanggung jawab diskusi mengemukakan, forum juga menyepakati regenerasi penutur dan kreator bahasa Jawa perlu dilakukan secara terencana, optimal, dan berkelanjutan di berbagai ranah.

“Mulai dari rumah, berlanjut di sekolah, pemerintah, dan masyarakat melalui sinergitas antarelemen."

"Sementara pemerintah daerah menjadi katalisator sekaligus fasilitatornya,” katanya.

Pihaknya juga berjanji untuk membantu mewujudkan gagasan perlunya reposisi guru bahasa Jawa yang terekrut pada seleksi aparatur sipil negara (ASN) guru PPPK pada formasi seni budaya di jenjang SMP dan SMA/SMK.

“Sekaligus penguatan kapasitas guru pengampu bahasa Jawa di jenjang SD, mengingat mereka pada umumnya tidak berlatar pendidikan dengan muatan kompetensi keilmuan bahasa Jawa,” katanya.

Serial diskusi yang berlangsung dalam empat angkatan selama empat pekan terakhir menghadirkan sejumlah pembicara.

Seperti Gusti Wandansari (Gusti Moeng) dari Keraton Surakarta, anggota DRP RI St Sukirno, mantan Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, Prof Teguh Supriyanto, Prof Farida Nugraheni, dan Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah Ganjar Harimansyah. (*)

Baca juga: Bocah Kelas V SD Tewas Tenggelam, Terpeleset Hendak Ambil Bola di Embung Tlogodowo Kabupaten Pati

Baca juga: Cinta Lama Bersemi Kembali di PSIS Semarang, Flavio Beck Junior Gabung Tim Mahesa Jenar

Baca juga: DPRD Kebumen Setujui RAPBD 2022, Nilainya Rp 2,7 Triliun, Ini Rencana Arah Kebijakan Bupati

Baca juga: Cerita Anggota Polres Kebumen Ipda Axel Kuliah Magister di Inggris: Diajak Dosen Diskusi Kasus

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved