Berita Jawa Tengah
Tak Cuma Buruh, Ganjar Minta Pemda di Jateng Bisa Naikkan Gaji Guru Honorer Setara UMK
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Bupati/Wali Kota se Jateng memberikan penghargaan pada guru khususnya mereka yang masih honorer.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Bupati maupun Wali Kota se Jawa Tengah memberikan penghargaan pada guru khususnya mereka yang masih honorer.
Sebab sampai saat ini, masih banyak guru di Jawa Tengah yang berada di bawah naungan Bupati/Wali Kota belum mendapatkan upah layak.
Baca juga: Ganjar Pamerkan Program Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng, Seperti Ini Paparannya
Baca juga: Jateng Terbaik Pelayanan Investasi 2021, Gubernur Ganjar Sebut Bagian Ikhtiar Reformasi Birokrasi
Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kaji Opsi Formula UMK Ganda untuk 2022, Berikut Pertimbangannya
Baca juga: Sudah Diputuskan Gubernur Ganjar, Upah Minimun Jateng Tahun 2022 Naik 0,78 Persen
Hal itu disampaikan Ganjar seusai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional di SLB Negeri Semarang, Kamis (25/11/2021).
Dalam pidatonya, Ganjar bahkan membandingkan nasib guru dengan nasib buruh yang mendapat perlakuan berbeda.
"Terus terang saya nggregel (sedih)."
"Setiap tahun kita berdebat dan memperjuangkan gaji temen-temen buruh, tapi kita lupa pada ribuan guru di Tanah Air yang gajinya memprihatinkan," kata Ganjar.
Untuk guru yang berada di bawah naungan Pemprov Jateng, lanjut Ganjar, semua sudah mendapat gaji setara UMK.
Namun mereka guru honorer SD - SMP yang berada di bawah naungan kabupaten/kota, banyak yang belum mendapatkan haknya secara layak.
"Maka saya mendorong para Bupati dan Wali Kota dan DPRD kabupaten/kota untuk lebih memperhatikan nasib guru honorer."
"Saya harap tahun depan semua sudah bisa dapat gaji setara UMK," tegasnya.
Menurut Ganjar, tidak ada yang sulit untuk menaikkan gaji para guru honorer di daerah setara UMK.
Semua bisa dilakukan, asal ada kemauan yang kuat.
"Tolong mereka dibayar setara UMK."
"Jangan bilang tidak ada."
"Kalau tidak ada, ya gaji kita (Bupati/Wali Kota) yang dikurangi, jangan mereka guru honorer yang ditunda," tegasnya.