Berita Kesehatan
Kematian Ibu Hamil Selama Pandemi Justru Meningkat di Karanganyar, Urutan Kedua Wilayah Solo Raya
Berdasarkan data DKK Karanganyar, tercatat ada 19 kasus ibu hamil, mulai Januari hingga minggu ketiga November 2021.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Angka kematian ibu hamil di Kabupaten Karanganyar tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya karena dampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan data DKK Karanganyar, tercatat ada 19 kasus ibu hamil, mulai Januari hingga minggu ketiga November 2021.
Sedangkan pada 2019, ada 6 kasus dan pada 2020 ada 8 kasus.
Baca juga: Sudah Diserahkan Gubernur Jateng, Segini Besaran Usulan UMK 2022 di Karanganyar
Baca juga: Percikan Api Bermula dari Ruang Rapat Dekat Gudang, Pabrik Sekar Lima Textil Karanganyar Terbakar
Baca juga: Rekomendasi UMK Karanganyar 2022 Diserahkan Senin Ini, Berapa Besarannya? KSPI: Kami Belum Tahu
Baca juga: Tim Cagar Budaya Karanganyar Evakuasi Yoni Diduga Cagar Budaya, Telantar di Pinggir Jalan Jaten
Kabid Kesmas DKK Karanganyar, Nuk Suwarni menyampaikan, kasus kematian ibu hamil memang mengalami kenaikan.
Adanya kenaikan dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Kabupaten Karanganyar menempati urutan ke-13 se Jawa Tengah terkait angka kematian ibu dan bayi hingga saat ini.
Sedangkan di wilayah se- Solo Raya menempati urutan kedua setelah Kota Surakarta.
"Januari hingga November 2021 ada 19 kasus, 15 kasus karena Covid-19 dan lainnya karena non Covid-19."
"Tahun lalu dari 8 kasus, dua karena Covid-19."
"Ibu hamil yang terpapar Covid-19 memang risikonya tinggi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (24/11/2021).
Dia menuturkan, ibu hamil yang terpapar Covid-19 cenderung saturasi oksigennya serta ketahanan tubuhnya menurun.
Karena saat ini masih dalam situasi pandemi, pemeriksaan baik itu menggunakan PCR atau swab antigen harus dilakukan sebulan sebelum perkiraan persalinan.
Hingga saat ini tercatat ada 10.911 ibu hamil dengan usia kehamilan berbeda-beda di Kabupaten Karanganyar.
"Itu juga untuk menentukan tindakan persalinan."
"Ibu hamil yang usianya memenuhi telah menerima vaksin."
"Minimal usia kehamilan 13 minggu sudah bisa dilakukan vaksin," ucapnya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, dalam upaya menekan angka kematian ibu hamil dan bayi perlu dilakukan edukasi dari semua pihak.
Kasus kematian tahun ini lebih dikarenakan Covid-19 dan ibu hamil yang kurang cepat memeriksakan diri.
"Paling dominan sosialisasi perilaku ibu hamil harus rutin kontrol."
"Jangan tidak ada keluhan tidak kontrol."
"Kontrol itu memastikan kondisi kandungan aman dan sehat."
"Perlu digerakkan semua pihak untuk edukasi."
"Satu saja ibu yang hamil meninggal dan bayi meninggal, kami anggap tinggi."
"Tapi semua sudah kerja keras, mudah-mudahan bisa terus ditekan," ungkapnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Puji Wajah Baru Alun-alun Purwokerto, Warga Banyumas: Lebih Cantik dan Manglingi
Baca juga: Gugah Antusias Warga Ikuti Vaksinasi, Restoran di Purwokerto Banyumas Ini Sediakan Makan Gratis
Baca juga: 70 CPNS Purbalingga Lulus Latsar, Sekda: Jargon Berakhlak Harus Benar-benar Diamalkan
Baca juga: Yuks Menengok Volkschool Ketjepit, Jejak Sekolah Peninggalan Belanda di Punggelan Banjarnegara