Berita Tegal
Harga Minyak Goreng di Tegal Melonjak, Konsumen Pilih Minyak Kemasan karena Lebih Murah dari Curah
Harga minyak goreng curah dan kemasan di Kabupaten Tegal melonjak tajam hingga Rp 6 ribu per kilogram.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Harga minyak goreng curah dan kemasan di Kabupaten Tegal melonjak tajam hingga Rp 6 ribu per kilogram.
Minyak goreng curah yang biasanya dijual Rp 12 ribu per kilogram, hari ini, Senin (8/11/2021), mencapai Rp 18 ribu per kilogram.
Bahkan, jika dijual eceran, harga tersebut bertambah menjadi Rp 19 ribu per kilogram.
Begitu pula harga minyak goreng kemasan, naik dari harga 154 ribu per dus berisi 12 kemasan atau 12 liter, menjadi Rp 200-an ribu.
Baca juga: Pemkab Tegal Tegur Kontraktor Proyek Jalan Kendayakan-Warureja, Pekerjaan Terlambat 29 Persen
Baca juga: Sempat Bingung, Cerita Nenek 65 Tahun di Tegal Selamat dari Kebakaran Gerobak Rokok dan Lahan Kosong
Baca juga: Persekat Tegal Layangkan Surat ke PSSI, Protes Kepemimpinan Wasit Hulman Simangunsong
Baca juga: Dua Pohon Tumbang, Genteng Rumah Warga Rusak - Hujan Disertai Angin Kencang di Randugunting Tegal
Terkait kenaikan harga minyak goreng ini, para pedagang akhirnya memilih membeli minyak goreng kemasan atau bermerek.
Seperti yang dilakukan Soleh, pemilik toko kelontong di Desa Dukuhjati Kidul Pangkah, Kabupaten Tegal.
Soleh mengatakan, kenaikan harga minyak goreng sudah dirasakan sejak dua bulan lalu.
Bahkan, Soleh menyebut, selama ia berjualan minyak goreng eceran sejak tahun 2006, kenaikan harga saat ini merupakan yang paling tertinggi.
"Kalau saya, imbasnya ya paling konsumen yang biasanya membeli minyak goreng curah, sekarang beralih ke minyak goreng kemasan."
"Dari segi harga, kemasan saat ini lebih murah, yaitu Rp 16.800 dan eceran Rp 17.500 per liter. Sedangkan yang curah Rp 19 ribu per kilogram," papar Soleh, saat ditemui di agen penjualan, Senin (8/11/2021).
Meskipun kenaikan harga minyak goreng cukup tinggi, Soleh tetap menyetok, baik yang curah maupun kemasan.
Soleh pun berharap, harga minyak goreng bisa kembali normal sehingga daya beli masyarakat kembali seperti semula.
"Biasanya, saya bisa menjual sampai 200 kilogram minyak goreng curah per minggu. Sedangkan yang kemasan, paling sekitar 10 dus per minggu."
"Tapi, sebetulnya, jika membahas kenaikan harga, produk lain juga mengalami kenaikan jadi tidak hanya minyak goreng," ujarnya.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, 50 Pendaki Muncak Bareng ke Gunung Slamet via Baturranden
Baca juga: Bupati Kudus Pecat 4 Pegawai Museum Kretek, Tepergok Tak Kerja saat Dikunjungi Bupati
Baca juga: Bupati Purbalingga Serahkan 5 Raperda ke DPRD, Satu di Antaranya tentang Tarif Kelas 3 di RSUD
Baca juga: Tiga Pendaki Gunung Lawu Dievakuasi ke Pos Cemoro Kandang Karanganyar, Alami Keseleo dan Hipotermia
Terpisah, pedagang sembako dan sayuran di Pasar Trayeman Slawi, Mala, menuturkan, harga minyak goreng di lapak jualannya naik sejak sepekan terakhir.