Berita Semarang
Pedagang Pasar Johar Semarang Bisa Mulai Pindahan, Dilarang Menambah dan Memaku Kios Baru
Mulai besok, Sabtu (25/9/2021), pedagang Pasar Johar sudah bisa membuka lapak mereka.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
"Besok, sudah siap ditempati. Pedagang datang bisa menunjukkan kiosnya dimana. Pemindahan maksimal sepekan sudah tertata," katanya.
Sementara, sambung dia, pedagang yang mendapatkan undian lapak di Johar Selatan dan Shopping Center Johar (SCJ), notifikasi baru tertera blok saja.
Sedangkan nomor kios atau los, belum dicantumkan. Begitu Johar Selatan dan SCJ sudah rampung pembangunan, pihaknya akan menata dan mengundi nomor lapak.
Diakuinya, banyak pedagang yang mengajukan pendaftaran. Namun, dia menegaskan, Dinas Perdagangan mengutamakan penataan untuk pedagang lama.
"Kami peruntukan bagi pedagang lama. Kalau semua sudah tertata dan ada sisa, baru kami rapatkan lagi. Kami nata yang ini dulu, baru kami melakukan pendaftaran tahap dua. Tahap dua pun masih kami utamakan untuk pedagang yang lama," jelasnya.
Baca juga: Jangan Lupa! Aturan Ganjil Genap ke Baturraden Mulai Diterapkan, Besok Khusus Kendaraan Nopol Ganjil
Baca juga: Didatangi Polisi, CPMI Cilacap Gagal Bentangkan Spanduk untuk Jokowi. Akhirnya, Ngundarasa ke Aparat
Baca juga: Pemuda asal Jipang Banyumas Hilang Sejak 20 September, Diduga Terperosok Jurang saat Dikejar Warga
Baca juga: Bupati Purbalingga Lepas 4 Atlet ke PON dan Peparnas Papua: Tidak Perlu Terbebani, Beri yang Terbaik
Fravarta mengimbau pedagang menaati aturan yang ditetapkan di masing-masing blok.
Khusus pedagang yang menempati Johar Utara dan Tengah, akan ada aturan ketat mengingat dua bangunan itu merupakan cagar budaya.
Pedagang tidak diperbolehkan menambah bangunan, bahkan memaku sekalipun.
"Kami sudah wanti-wanti. Nanti, masing-masing akan diberi aturan. Di cagar budaya, tidak boleh ditambah-tambahi bangunan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua PPJP Kota Semarang Suwanto mengatakan, pedagang sebenarnya meminta bertemu Dinas Perdagangan sebelum dilakukan pengundian.
"Kemarin, ada undangan pukul 13.00 WIB tapi udangan sampai ke saya pukul 13.00 WIB lebih. Saya tidak datang. Sebetulnya, kami mau klarifikasi dulu, apa data sudah betul. Sebab, Johar ada 18 kelompok," jelas Suwanto, saat menyaksikan pengundian di balai kota.
Menurutnya, pedagang mengikuti pengundian yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang.
Namun, ada kekhawatiran, ada pedagang lama yang tertinggal tidak mendapatkan lapak. Pasalnya, ada isu bahwa ada pedagang baru yang dikutsertakan.
"Saya khawatir, setelah diundi, pedagang lama luasnya terlalu jauh. Artinya, tambah kecil. Kedua, khawatir tidak dapat."
"Isu itu betul atau tidak saya tidak paham. Setelah diundi, kalau tidak hati-hati, bisa ribut," ujarnya.
Di sisi lain, Suwanto menambahkan, pengundian secara online juga tidak dipahami seluruh pedagang. Pasalnya, tidak semua pedagang memahami teknologi.
"Yang biasa ngupasi brambang suruh pakai online-online, tidak paham," ucapnya. (*)