Berita Banjarnegara Hari Ini

Curhatan Pedagang di Banjarnegara: Penurunan Level PPKM Kondisi Usaha Kami Masih Sama

Pedagang nasi goreng di Desa Linggasari, Wanadadi, Banjarnegara berujar, penurunan status PPKM ke level 2 tak memengaruhi kegiatan usahanya.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di ruas Jalan Wanadadi-Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jumat (17/9/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Kasus Covid-19 di berbagai daerah menurun drastis.

Bed untuk pasien di rumah sakit pun banyak yang kosong.

Angka kematian menurun.

Status PPKM banyak yang diturunkan ke level 3 atau level 2.

Di Kabupaten Banjarnegara, status PPKM turun ke level 2.

Baca juga: Vaksinasi Massal Diklaim Turunkan Kasus Covid-19 Banjarnegara, Ini Kata dr Masrurotut Daroen

Baca juga: Dindukcapil Banjarnegara Jemput Bola, Rekam Data Warga Pelosok Belum Miliki E-KTP

Baca juga: Ditahan KPK, Bupati Nonaktif Banjarnegara Budhi Sarwono Tetap Santuni ODGJ di Panti Pamardi Raharjo

Baca juga: Dalami Pengaturan Pemenang Lelang Proyek 2017 di Pemkab Banjarnegara, KPK Periksa Kontraktor Rekanan

Berbagai kegiatan mulai dilonggarkan, termasuk pembukaan objek wisata dengan protokol kesehatan secara ketat. 

Ini membawa harapan baru bagi pelaku usaha.

Perekonomian mestinya kembali bergeliat.

Tetapi penurunan level PPKM rupanya belum berbanding lurus dengan perekonomian.

Setidaknya ini dirasakan sejumlah pelaku UMKM di Kabupaten Banjarnegara

Sukirman, pedagang nasi goreng di Desa Linggasari, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara ini berujar, penurunan status PPKM ke level 2 tak memengaruhi kegiatan usahanya. 

Malah, ia merasakan penurunan omset dalam dua minggu terakhir ini. 

"Dua minggu terakhir ini drop, teman-teman saya sesama pedagang juga sama, " katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (17/9/2021). 

Padahal diharapkan, turunnya status PPKM ke level 2 bisa menggeliatkan perekonomian masyarakat.

Sebab ada berbagai pelonggaran kegiatan, hingga masyarakat tak lagi takut keluar. 

Vaksinasi yang masif juga membawa optimisme baru bagi masyarakat untuk berkegiatan. 

Tetapi entah mengapa, ia merasakan perekonomian belum juga terungkit meski kondisi kesehatan masyarakat semakin membaik. 

Sukirman berkata, teman-temannya sesama pedagang juga mengeluhkan hal sama.

Mereka bahkan merasakan penurunan omset yang lebih parah darinya. 

"Mulai hujan tambah sepi," katanya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Calon Pengantin Wajib Rapid Antigen Masih Berlaku di Karanganyar, Ini Syarat Lain Saat Ijab Kabul

Baca juga: Sopir Truk Sisihkan Gaji Rp 50 Ribu Buat Nyabu, Warga Kebumen Ini Kecanduan Pasca Diputus Pacar

Baca juga: Saat Terbalik di Perairan Cilacap, Kapal Pengayom IV Membawa 2 Truk Bermuatan Pasir Bangunan

Baca juga: Miris! 3 Tahun, Remaja di Banyumas Dirudapaksa Bapak dan Kakak. Terbongkar Setelah Kabur dari Rumah

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved