Berita Banyumas
Warga RW 02 Gumelar Kidul Banyumas Tak Lagi Kesulitan Air Bersih, Pemkab Buatkan Sumur Bor dari DAK
Warga di Desa Gumelar Kidul, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, dapat sedikit bernapas lega lantaran tak perlu lagi jauh-jauh mencari air bersih.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Warga di RW 02 Desa Gumelar Kidul, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, dapat sedikit bernapas lega lantaran tak perlu lagi jauh-jauh mencari air bersih.
Kini, di wilayah mereka, sudah ada sumur bersama yang airnya disalurkan ke rumah-rumah warga.
Sumur dan penyaluran air ke rumah warga itu dibiayai dari program Dana Alokasi Khusus (DAK) Air Minum seinlai Rp 400 juta.
Program ini pun telah selesai dan diresmikan Bupati Banyumas Achmad Husein, Senin (13/9/2021).
Saat ini, ada 80 rumah yang menikmati sambungan air bersih dari sumur bersama tersebut.
"Saat ini, sambungan air sudah menjangkau 80 rumah di empat RT. Masyarakat juga melakukan swadaya sehingga perpipaan yang seharusnya 1.500 meter, bisa menjadi 2.800 meter."
"Ke depan, diharapkan, mampu memenuhi kebutuhan warga yang terlewati pipa sebanyak 8 RT dari 9 RT yang ada," ujar Kepala Desa Gumelar Kidul Imam Tobroni, dalam rilis yang diterima, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Bioskop di Purwokerto Sudah Boleh Buka, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Menurut Bupati Banyumas
Baca juga: Tes SKD CPNS Banyumas 2021 Dimulai, Peserta yang Positif Covid Bisa Ikut Tes Ulang. Begini Caranya
Baca juga: Harusnya Level 2 PPKM, Ini Data Kasus Covid di Banyumas Versi Dinkes
Baca juga: Pemerhati Anak Minta UPTD PA Banyumas Turun Tangan Bantu Sembuhkan Trauma Balita Korban Percabulan
Menurut Imam, sebelumnya, warga memperoleh dan menyalurkan air bersih dari Desa Watu Agung yang jaraknya cukup jauh dari permukiman mereka.
Sehingga, saat terjadi kerusakan, butuh waktu untuk perbaikan.
Bahkan, di saat musim kemarau, air tak lancar mengalir sehingga warga tetap kesulitan mendapat air bersih.
Imam mengatakan, sebenarnya, beberapa warga telah memiliki sumur pribadi. Namun, kedalamannya rata-rata 13-15 meter. Sehingga, sumur hanya mengeluarkan air saat musim penghujan.
Imam pun berterima kasih kepada Pemkab Banyumas yang menggelontorkan dana untuk program tersebut, lewat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Banyumas.
Dalam kegiatan tersebut, pelaksana mengerjakan pengeboran sumur dalam, pembangunan resevoir, perpipaan, dan paket sambungan rumah.
Hasil uji coba, dikatakan Imam, kualitas air cukup bagus. Dia pun berharap, kondisi ini langgeng sehingga warga tak kesulitan lagi mendapat air bersih.
"Alhamdulilah, kebutuhan air saat ini terpenuhi walaupun belum mencukupi untuk keseluruhan," terangnya.
Sementara, Bupati Banyumas Achmad Husein berharap, program penyediaan air bersih di Desa Gumelar Kidul ini bermanfaat bagi warga.
Untuk memastikan air yang dihasilkan bagus, bupati secara spontan minta segelas air yang langung dialirkan dari keran dan mecoba mencium baunya, bahkan meminumnya langsung.
"Saya pernah di PDAM jadi tahu, airnya ini cukup bagus, bahkan saya berani meminumnya," katanya.
Baca juga: Tertimpa Pohon Tumbang, Rumah Warga Kutasari Purbalingga Rusak Parah hingga Terpaksa Dibongkar
Baca juga: Polda Jateng Curigai Satu Industri Rumahan Ciu di Sukoharjo sebagai Biang Pencemaran Bengawan Solo
Baca juga: Kesulitan Bayar UKT? Ada Bantuan dari Kemendikbudristek, Tersedia bagi 14.762 Mahasiswa Jateng
Baca juga: Tingkatkan Wisatawan, Pemkab Jepara Bakal Tambah Jadwal Penyeberangan ke Karimunjawa
Terkait pembangunan sumber air bersih ini, Husein berpesan kepada pengelola agar memelihara program tersebut lewat cara menabung untuk perbaikan dan pengembangan.
"Pada bangunan ini, ada pompa, ada pipa, dan lain sebagainya. Maka, perlu biaya pemeliharaan."
"Untuk pompa, minimal setahun sekali harus shutdown atau diservis, meski jika dipaksa bisa dua tahun. Namun, bisa juga, satu tahun brusak. Maka, untuk keberlangsungan, perlu biaya pemeliharaan," lanjutnya.
Sementara, Kepala Dinperkim Banyumas Kresnawan Wahyu Kristoyo mengatakan, tahun 2021, Kabupaten Banyumas mendapat DAK Air Minum dan Pamsimas.
Untuk DAK, senilai Rp 9,3 miliar yang digunakan di 24 desa, satu di antaranya di Desa Gumelar Kidul, Kecamatan Tambak ini.
Sedangkan program Pamsimas, senilai Rp 7,35 miliar, diterapkan di 18 desa dan Pamsimas reguler di 12 desa.
"Kami targetkan di tahap awal ini, bisa menyambungkan air bersih di 1,891 sambungan rumah (SR)," jelasnya.
Pujiah (42 Tahun), warga RT 07 RW 02, salah satu penerima sambungan air bersih di Desa Gumelar Kidul, mengaku bersyukur adanya pembangunan sumur bor tersebut.
Menurutnya, selama belum ada sumur bor, keluarga kesulitan mendapatkan air karena tidak memiliki sumur pribadi.
"Ya senang dengan adanya sumur bor ini karena dulu, air susah didapat, dari desa sebelah, sering macet," ungkapnya. (Tribunbanyumas/jti)