Berita Jawa Tengah
Antisipasi Kekeringan, Satu Desa di Karanganyar Minta Dibuatkan Sumur, BPBD: Kami Survei Dahulu
Dalam waktu dekat, anggota BPBD Kabupaten Karanganyar akan melakukan survei di beberapa lokasi rawan kekeringan di Kabupaten Karanganyar.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Satu desa di Kecamatan Jumantono mengajukan permohonan ke BPBD Kabupaten Karanganyar untuk pembuatan sumur dalam guna antisipasi kekeringan.
Kalakhar BPBD Kabupaten Karanganyar, Bagoes Darmadi menyampaikan, baru ada satu desa yang mengajukan permohonan pembuatan sumur dalam.
"Setelah ini kami koordinasikan dengan BPBD Jateng dan BBWSBS untuk pembuatan sumur bor," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Empat SMA di Karanganyar Mulai Simulasikan PTM, Tingkat SMK Direncanakan Akhir Bulan
Baca juga: Hajatan Kembali Diperbolehkan di Karanganyar, Seniman: Tolong Masifkan Sosialisasi
Baca juga: Disdikbud Sudah Setor Data 4.000 Siswa, Kebutuhan Vaksinasi Jelang Simulasi PTM di Karanganyar
Baca juga: Tahun Ini Dipastikan Empat Titik - Pemasangan Alat Deteksi Tanah Longsor di Karanganyar
Dia menuturkan, ada beberapa desa yang memang wilayah rawan kekeringan seperti di Kecamatan Jumantono dan Gondangrejo.
Namun hingga saat ini belum ada masyarakat di wilayah tersebut yang mengajukan droping air bersih ke BPBD.
Dalam waktu dekat, anggota BPBD Kabupaten Karanganyar akan melakukan survei di beberapa lokasi rawan kekeringan di Kabupaten Karanganyar.
Selain itu, BPBD juga siap membantu manakala ada warga yang membutuhkan pasokan air bersih.
"Droping air bersih hingga saat ini belum ada permintaan," ucapnya.
Kasi Kebencanaan BPBD Kabupaten Karanganyar, Hartoko menambahkan, pihak telah bekerja sama dengan LPPKS Gondangrejo dan BBWSBS untuk antisipasi adanya kekurangan air bersih.
"Kalau di Gondangrejo ada yang membutuhkan air bersih kami ambilkan di LPPKS."
"Di situ ada sumur dalam jadi tidak perlu jauh-jauh saat mengambilnya."
"Kami juga kerja sama dengan BBWSBS pembuatan sumur dalam."
"Sudah ada banyak di beberapa daerah," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (8/9/2021).
Menurutnya, kondisi kemarau ini termasuk dalam kemarau basah.
Sehingga harapannya tidak ada masyarakat yang kekurangan air bersih. (*)
Baca juga: Bambang Susilo Sebut PKB Usung Kader Sendiri Jadi Calon Bupati Pati, Semisal Muhammadun
Baca juga: Belum Atau Menolak Vaksinasi Dosis Kedua, Ratusan Guru di Kudus Dilarang Mengajar
Baca juga: SKD CPNS 2021 Kota Semarang Digelar Mulai 19 September, Sehari Dibagi Tiga Sesi
Baca juga: Ada Tunawisma Kelaparan, Bhabinkamtibmas di Salatiga Telaten Suapi sebelum Bawa ke Rumah Singgah