Penanganan Corona
Satpol PP Bakal Sambangi Semua Sekolah, Rutin Bergilir Cek Penerapan PTM di Kota Semarang
Penegakan protokol kesehatan di sekolah akan diagendakan rutin ke sekolah secara bergantian oleh Satpol PP Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Satpol PP Kota Semarang bersama Satpol PP Provinsi Jawa Tengah serta TNI Polri melaksanakam giat operasi gabungan penegakan protokol kesehatan ke sejumlah sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (30/8/2021).
Kasi Penegak Peraturan Daerah Satpol PP Kota Semarang, Rulyta Yuli Astuti mengatakan, penegakan protokol kesehatan di sekolah akan diagendakan rutin ke sekolah secara bergantian.
Pihaknya bakal mengecek apakah penerapan protokol kesehatan sudah sesuai Peraturan Wali Kota Semarang terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Baca juga: Gubernur Ganjar Sidak Hari Pertama PTM SMPN 13 Semarang, Begini Hasilnya Selama Pengecekan
Baca juga: Stok Air Bersih Tinggal 30 Tangki, Ini Langkah BPBD Kabupaten Semarang Hadapi Kekeringan
Baca juga: Tepergok Curi Motor di Ungaran, Warga Demak Dihajar Warga saat Tertangkap di Tembalang Kota Semarang
Baca juga: Antibodi Hasil Vaksin Sinovac Turun setelah Enam Bulan, Begini Penjelasan Dinkes Kota Semarang
"Nanti semuanya akan dicek secara bergantian karena cukup banyak sekolah yang melaksanakan tatap muka," ujar Rulyta kepada Tribunbanyumas.com, Senin (30/8/2021).
Pada hari pertama, petugas mengawasi protokol kesehatan di lima sekolah.
Yakni SMP Negeri 3 Semarang, SMP Negeri 2 Semarang, SMP Negeri 37 Semarang, SMP Negeri 39 Semarang, dan SD Negeri Sompok.
"Kami lihat lima sekolah tersebut sudah bagus dalam menerapkan protokol kesehatan."
"Seluruh siswa SMP yang tadi kami datangi juga sudah divaksin, kecuali SMP Negeri 37 Semarang karena masih menunggu giliran."
"Yang belum adalah siswa yang usianya 12 tahun ke bawah sama yang punya penyakit bawaan seperti asma atau alergi," rincinya.
Dari sisi ketertiban, pihaknya tidak menjumpai adanya kerumunan di lima sekolah itu.
Seluruhnya sudah menerapkan sistem bergilir.
Pintu masuk dan pintu keluar juga dibedakan.
Pihak sekolah pun berkomunikasi dengan orangtua sehingga tidak ada penumpukan penjemputan saat siswa selesai belajar tatap muka.
"Kami harap orangtua bisa menjemput sesuai jam pulang sehingga tidak ada kerumunan," tambahnya.
Dari sisi kesiapan pembelajaran, menurutnya, mental anak-anak perlu asah kembali mengingat sudah satu setenhah tahun mereka tidak bertatap muka.