Berita Jawa Tengah
Di Kudus, Pembelajaran Tatap Muka Digelar Serentak Pekan Depan
Kalau dalam perkembangannya kasus aktif melonjak sampai 100 kasus, Bupati Kudus Hartopo bakal memberhentikan PTM.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Kudus rencananya akan berlangsung pekan depan.
Saat ini, masih berlangsung simulasi PTM di sejumlah sekolah.
"Setiap sekolah harus ada Satgas Covid-19."
"Ketika sudah dipenuhi semua, bisa PTM pekan depan serentak," kata Kepala Disdikpora Kabupaten Kudus, Harjuno Widada kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Copot Jabatan Diantoro Teguh Imanto! Karena Ini Warga Kesal Kepada Kadus III Desa Lau di Kudus
Baca juga: SD Negeri 1 Jepang Kudus Mulai Gelar Uji Coba PTM: Siswa Pakai Pakain Bebas karena Seragam Tak Muat
Baca juga: Kudus Sudah Turun Level Tapi Wisata Belum Juga Dibuka, Ini Penjelasan Disbudpar
Baca juga: Diklat Putra Kudus Dihidupkan Kembali, Tempat Asah Kemampuan Sepak Bola Anak Muda
Harjuno memastikan, seluruh SMP maupun SD di Kudus bakal siap menyambut PTM.
Untuk kepastian, pihaknya perlu koordinasi dengan sejumlah kepala sekolah.
"Fiksnya awal pekan depan kalau ini sukses tatap muka secara terbatas," ujarnya.
Sementara itu Bupati Kudus HM Hartopo mewanti-wanti agar protokol kesehatan di setiap lingkungan sekolah berlangsung ketat.
Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun sebelum memasuki lingkungan sekolah.
Saat ini Kudus menduduki level 2 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kasus aktif pun saat ini sudah di bawah 50 kasus.
Kalau dalam perkembangannya kasus aktif melonjak sampai 100 kasus, Hartopo bakal memberhentikan PTM di Kudus.
"Makanya kami minta untuk protokol kesehatan yang ketat."
"Termasuk di rumah, bagaimana siswa antisipasi tamu, bagaimana cara bergaul interaksi tidak sampai melepas masker," kata dia kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/8/2021).
Rencana PTM secara serentak yang akan berlangsung pada pekan depan itu, kata Hartopo, akan diimbangi dengan vaksinasi yang menyasar pelajar atau remaja.