Berita Kendal
Pemuda asal Jambean Kendal Tewas setelah Ditemukan di Kebun dengan Wajah Lebam
Puji Widodo, pemuda 25 tahun, asal Dusun Jambean, Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kendal, ditemukan terkapar dengan luka lebam di bagian wajah.
Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Puji Widodo, pemuda 25 tahun, asal Dusun Jambean, Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kendal, ditemukan terkapar dengan luka lebam di bagian wajah.
Widodo ditemukan dua temannya, Meggy Bimar (21) dan Khabib (19), dalam keadaan tak sadarkan diri di sebuah kebun di Dusun Ngaglik, Desa Pesaren, Kecamatan Sukorejo, Senin (23/8/2021) pukul 23.00 WIB.
Meggy mengatakan, ia, Khabib, dan Widodo adalah teman akrab dalam kegiatan sehari-hari.
Bahkan, Meggy sering tidur di rumah Widodo yang berada di Dusun Jambean, Desa Purwosari, dan sebaliknya.
Meggy menjelaskan, malam itu, ia diajak Khabib naik sepeda motor menuju kawasan perbukitan.
"Ketika sampai di atas (perbukitan,red), ternyata Khabib ini bilang mau nolong Widodo. Keadaannya sudah tengkurap, banyak luka lebam di wajah dan kaki, seperti masih ada nafasnya. Saya tidak tahu apa yang terjadi," terang Meggy saat dikonfirmasi, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Harga Resmi Tes Swab PCR: RSI Kendal Rp 480 Ribu, RS Baitul Hikmah Rp 495 Ribu
Baca juga: Tiga Warga Kebonagung Kendal Dievakuasi, Positif Covid seusai Acara Dangdutan HUT RI
Baca juga: Buntut Dangdutan di Kebonagung, 50 Warga Jalani Tes Swab PCR di Mapolres Kendal
Baca juga: Tempat Karaoke Gambilangu Kendal Masih Beroperasi saat PPKM, Tamu dan Pemandu Lagu Dites Antigen
Setelah itu, Meggy dan Khabib memberikan minum kepada Widodo yang pingsan.
Tak ada bekas sepeda motor atau orang lain di sekitar perbukitan tersebut.
Kata Meggy, Widodo merespon air minum yang diterimanya meski tak sadarkan diri.
Ia berasumsi, temannya itu masih hidup dan bergegas membawanya pulang.
"Saya bilang ke Khabib, ini mau dibawa ke rumahnya (korban) atau ke puskesmas. Karena sudah malam, akhirnya kami bawa ke rumah Khabib," ujarnya.
Meggy yang tinggal di Desa Trimulyo, akhirnya bermalam di rumah Khabib di Dusun Sumenet, Desa Bringinsari, untuk memastikan keadaan Widodo.
Katanya, ia sempat mengecek kembali kondisi Widodo dan memberikan minum lagi selepas waktu subuh.
Ia juga mengelap wajah Widodo yang lebam-lebam dan keluar darah dari hidung. Widoso sempat muntah dalam bentuk air.
Beberapa kali Meggy coba mengajak ngobrol Widodo namun tak ada respon.
Namun, pada Selasa (24/8/2021) pukul 09.00 WIB, Meggy mendapati Widodo tak bernapas lagi.
Tak ada respon sama sekali dari Widodo yang masih terbaring di kamar Khabib.
Ia pun meminta Khabib menghubungi keluarga Widodo karena takut terjadi apa-apa terhadap kesehatan Widodo.
Paman Widodo, Drajat Fardian mengatakan, ia mendapat kabar tentang ponakannya yang meninggal pada Selasa pukul 11.30 WIB.
Mendapati ada luka-luka pada tubuh Widodo, setelah dicek di rumah Khabib, keluarga Widodo melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sukorejo.
"Saya tahunya sebatas kabar kalau (Widodo) sudah enggak ada. Kemudian lapor ke Polsek," tuturnya.
Menurutnya, Widodo belum menikah dan selama ini tinggal bersama orangtua.
Saat mendapat kabar terkait kondisi Widodo, kata Drajat, orangtua Widodo masih bekerja di ladang.
Ia pun bersama beberapa warga sekitar sudah memberikan keterangan ke Mapolsek Sukorejo pada Selasa malam.
Sementara, Kapolsek Sukorejo Iptu Sugeng menerangkan, atas laporan warga, Unit Reskrim bersama Inafis Polres Kendal mendatangi tempat kejadian pada Selasa siang.
Baca juga: Tergiur Harga Mahal, Pemuda di Wonosobo Curi 5 Burung Murai Batu Milik Tetangga. Dijual Rp 3 Juta
Baca juga: Penipuan Berkedok Arisan Online Terjadi di Sragen, Pelaku Bawa Kabur Peserta hingga Rp 2 Miliar
Baca juga: Masih Berstatus Level 4 PPKM, Pemkab Banyumas Belum Berniat Gelar Uji Coba Sekolah Tatap Muka
Baca juga: Resmikan Polsek Mrebet Purbalingga, Kapolda Jateng: Harus Lebih Giat Melayani Masyarakat
Pihaknya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), di lokasi dimana Meggy dan Khabib menemukan Widodo.
"Kami sudah lakukan olah TKP. Jenazah sudah diautopsi di RSUD dr Soewondo Kendal," terangnya.
Iptu Sugeng belum bisa memastikan apakah ada indikasi penganiayaan atau hanya sebuah kecelakaan yang mengakibatkan Widodo meninggal.
Menurutnya, keterangan saksi belum cukup menggambarkan kejadian.
Sementara, dari fisik korban, terutama di wajah, terlihat luka lebam yang merata.
Pihaknya juga menemukan luka pada kaki dan beberapa bagian tubuh lain sehingga diperlukan pemeriksaan lebih mendalam melalui autopsi.
"Apakah ini kecelakaan atau indikasi pembunuhan, kami belum bisa pastikan. Karena, keterangan saksi belum sama, masih menunggu hasil autopsi," terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mendalami dua orang yang diduga menjemput korban sebelum meninggal.
Kata Sugeng, sebelum kejadian, orangtua Widodo melihat ada dua orang menjemput di rumah.
"Kami masih dalami, siapa dua orang yang kabarnya menjemput korban. Apakah ini benar ada yang melihat, kabarnya orang Paponan Temanggung, jumlahnya dua orang," terang Kapolsek.
Kasus tersebut, menurut Sugeng, sudah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Kendal.
"Kami belum bisa pastikan apakah ada indikasi penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal. Karena, keterangan Meggy dan Khabib berbeda. Khabib bilang kalau kejadian itu berawal dari rencana mabuk-mabukan di bukit bersama dua orang yang tidak dikenal. Kami masih selidiki," ujarnya. (*)