Penanganan Corona

Bikin Penasaran Ganjar, Kakek Soenardi Pernah Gagal Divaksin dan Hampir Meninggal, Begini Kisahnya

Kisah Stephanus Soenardi, salah seorang penerima vaksin bagi peserta Prolanis Program JKN-KIS.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Orang penerima vaksin bagi peserta Prolanis Program JKN-KIS atau vaksin untuk khusus lansia dan komorbid di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jumat (13/8/2021). 

"(Awalnya agak meriang, mau ambil balsem justru jatuh)."

"(Kemudian tidak bisa bangun)."

"(Saat terkapar di bangku merasa seperti cegukan dan tidak ingat apa-apa)," kata Soenardi menceritakan saat kondisinya menurun.

Soenardi yang merasa sudah sehat akhirnya mengikuti program vaksinasi.

Ia berharap vaksinasi itu dapat melindunginya dari Covid-19.

Adapun terkait pelayanan vaksin khusus lansia dan komorbid yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan itu, Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa itu konsep lama yang disiapkan.

Konsep itu sudah ia minta lakukan sejak jauh-jauh hari.

Kemudian baru disampaikan saat bertemu perwakilan BPJS beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya konsep ini sudah lama saya minta."

"Apakah kita tidak punya data masyarakat anggota BPJS yang punya komorbid."

"Ternyata ada."

"Maka saya terima kasih begitu dieksekusi kita sekarang punya petanya di seluruh Jawa Tengah, kira-kira ada 1,2 juta (warga dengan komorbid) yang belum (divaksin)."

"Totalnya itu ada 1,5 juta masyarakat yang komorbid," jelas Ganjar.

Ia menambahkan apabila sekarang sekira 20 persen masyarakat dengan komorbid itu bisa dideteksi maka pola vaksinasi bisa lebih diarahkan.

Sistem itu juga akan langsung bisa diaplikasikan ke banyak tempat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved