Berita Tegal Hari Ini

Terungkap Fakta Kisah Viral Tukang Becak di Tegal, NK: Semua Ceritanya Berbeda 180 Derajat

Dalam video viral tersebut, Saad si pengayuh becak itu diceritakan telah diusir oleh anaknya hingga harus menumpang di rumah temannya.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Saad sedang duduk di atas becaknya di depan kios penjahit Citra Busana, Jalan Pala Raya, Mejasem, Kabupaten Tegal, Rabu (11/8/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Kisah seorang tukang becak bernama Saad, viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun Instagram @lambegosiip.

Dia tukang becak yang sehari-harinya mangkal di Pertigaan RS Mitra Siaga Kabupaten Tegal

Dalam video viral tersebut, Saad diceritakan telah diusir oleh anaknya hingga harus menumpang di rumah temannya.

Tribunbanyumas.com pun akhirnya bisa bertemu dengan kedua putrinya, NK (36) dan DS (25) di rumahnya yang masih berlokasi di Kabupaten Tegal. 

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Tegal Mulai Digelar, Begini Suasana Hari Pertama di SMPN 1 Slawi

Baca juga: Kisah Pilu Si Pengayuh Becak di Tegal, Saad Menumpang di Kios Karena Diusir Anak, Begini Ceritanya

Baca juga: Antrean Helm Mengular di Gedung Birao Tegal Sejak Subuh, Cara Warga Dapat Formulir Vaksin Covid

Baca juga: Kemenag Kabupaten Tegal Izinkan Madrasah Negeri Gelar Sekolah Tatap Muka, Ini Syaratnya

Kedua putrinya berstatus janda. 

Mereka tinggal di rumah yang cukup sederhana.

Itu pun menjadi layak dihuni setelah berkali-kali mendapatkan bantuan dari kelurahan dan para tetangga.

Sementara ibu kandung mereka, sudah meninggal dunia setahun setelah ditinggal pergi Saad. 

Anak tertua Saad, NK memberikan penjelasan atas cerita viral yang menyebutkan bapaknya telah diusir. 

Termasuk menyampaikan bahwa umur bapaknya Saad, masih berusia 61 tahun. 

NK mengatakan, bapaknya pergi dari rumah bukan karena diusir keluarga. 

Melainkan karena kemauannya sendiri. 

"Bapak pergi dari rumah itu bukan diusir sama saya."

"Tapi itu kemauan sendiri," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (12/8/2021). 

NK bercerita, Saad pergi sekira lima tahun yang lalu, setahun sebelum ibu meninggal dunia. 

Ketika itu ibu sudah sakit keras, hanya bisa berbaring di kasur. 

Sampai-sampai buang air kecil dan buang air besar pun di tempat. 

Dia mengatakan, ayahnya pergi karena masalah sepele. 

Karena tidurnya terganggu dengan tangisan cucunya yang menangis saat dikerok. 

Saat itu ayahnya marah-marah, kemudian mengungkit masalah-masalah yang sudah berlalu. 

Besoknya, menurut NK, Saad datang memakai mobil pikap putih yang katanya menyewa dari saudara di Bumijawa. 

Kemudian pergi membawa barang-barang yang dia miliki, seperti salon, televisi, kunci inggris, lemari, bahkan pisau dapur. 

Lalu pamit kepada ibu yang saat itu sedang sakit dan tidak bisa apa-apa.

"Aku nggak pernah ngusir."

"Masa ya tega ngusir bapak sendiri."

"Kondisi ibuku lagi sakit, ya nggak mungkinlah."

"Justru aku mendambakan bapak itu bisa mengayomi kami," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (12/8/2021). 

Postingan viral yang memperlihatkan nasib memprihatinkan seorang tukang becak di Kabupaten Tegal.
Postingan viral yang memperlihatkan nasib memprihatinkan seorang tukang becak di Kabupaten Tegal. (DOKUMENTASI WARGANET TEGAL)

Baca juga: Prihatin Sulitnya Dapat Oksigen, BUMDes Plajan Cilacap Sediakan Isi Ulang Gratis untuk Warga Isoman

Baca juga: Cilacap Kekurangan 1,5 Juta Vaksin Sinovac, Jadwal Penyuntikan Vaksin Dosis Kedua Mundur

NK mengatakan, adiknya pernah menemui dan mengajak bapaknya untuk pulang ke rumah. 

Hari itu ketika ibu meninggal dunia, tepatnya setelah setahun bapaknya pergi dari rumah.

Namun bapak justru memarahi adiknya. 

Bapak menjawab tidak mau pulang. 

"Akhirnya adikku pulang dengan lemas dan hati yang nggak karuan," ujarnya. 

NK mengatakan, cerita yang bapak sampaikan kepada penumpang-penumpangnya itu tidak benar. 

Karena cerita yang disampaikan berbeda 180 derajat. 

Tapi dia mengakui, bapaknya selalu bercerita kepada siapapun yang menjadi penumpangnya. 

Bahwa dia diusir dan diabaikan oleh anaknya. 

"Kami tidak pernah melarang bapak pulang."

"Kalau bapak ke rumah, pasti saya buatkan teh hangat," katanya. 

Tetangga NK, Linda (36) mengatakan, yang disampaikan oleh kedua putri Saad itu benar. 

Mereka tidak pernah mengusir orangtuanya. 

Linda yang menyaksikan kehidupan NK dan DS sejak kecil, ia justru merasa kasihan serta iba. 

Karena mereka dan ibunya sering mendapatkan perlakuan kasar dari bapaknya. 

"Nyata, seperti itu."

"Saya melihat dari kecil."

"Karena saya tumbuh bareng juga," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (12/8/2021). 

Linda mengatakan, mereka hidup dari keluarga yang serba kekurangan. 

Bapaknya tukang becak dan ibunya bekerja serabutan sebagai jasa panggilan tukang cuci atau pembantu rumah tangga. 

Tapi keluarga mereka selalu bertengkar.

Semua itu bukan rahasia lagi, semua tetangga tahu. 

"Sampai saya lihat dahulu, NK lari-lari mau ke pos kamling teriak-teriak."

"Tolong-tolong katanya."

"Sampai tetangga bangun terus datang untuk menenangkan," ujarnya. 

Linda mengatakan, ayah NK dan DS dikenal sebagai orang yang temperamental kepada keluarga. 

Tetapi kepada tetangga dan lingkungan ramah. 

Selain itu, tetangga pun tahu jika Saad suka bermain nomor atau togel. 

Dia menilai, togel itu yang membuat bapaknya sering marah kepada istri dan anak-anaknya. 

"Bolak-balik banyak yang sudah menasehati."

"Orang-orang sepuh menasehati Pak Saad."

"Cuma saja tidak ada perubahan," ungkapnya. (*)

Baca juga: Catat! Dispensasi Perpanjangan SIM di Polres Karanganyar Diperpanjang hingga 19 Agustus

Baca juga: Bulan Ini Nakes Karanganyar Dapat Suntikan Ketiga, DKK Terima 200 Vial Vaksin Moderna

Baca juga: Trauma Tsunami 2006 dan Pascagempa Cilacap M 4,8, Warga Ayah Kebumen Bikin Jalur Evakuasi ke Hutan

Baca juga: Rumah Warga Isoman Ditempeli Stiker, Polres Kebumen: Agar Mudah dalam Pengawasan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved