Berita Jawa Tengah

Penyaluran Beras 10 Kilogram Sudah Rampung di Kudus, Total 37.111 Keluarga Penerima

Jumlah KPM di Kudus ada 37.111 keluarga. Yakni penerima BST sebanyak 15.683 keluarga dan PKH sebanyak 21.428 keluarga.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/RIFQI GOZALI
Seorang warga menerima bansos beras 10 kilogram di Balai Desa Jepangpakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Selasa (10/8/2021). Bansos beras di Kudus sudah disalurkan kepada seluruh KPM. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Penyaluran bantuan sosial beras 10 kilogram untuk warga keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Kudus telah selesai pada Selasa (10/8/2021).

Warga Kudus yang tercatat sebagai KPM ada 37.111 keluarga.

Kabid Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keluarga Miskin Dinsos Kabupaten Kudus, Agung Eko Raharjo mengatakan, ada dua desa yang masih menyalurkan beras kepada KPM pada Selasa (10/8/2021).

Dua desa tersebut berada di Kecamatan Jati.

Yakni Desa Jepangpakis dan Jati Wetan.

Menjelang siang, beras sudah tersalurkan ke semua KPM di dua desa tersebut.

Baca juga: Manajemen Resmi Umumkan Cucun Sulistyo Sebagai Pelatih Persiku Kudus

Baca juga: Demi Dapat Bantuan Presiden, 266 Warga Kudus Bikin Usaha Fiktif. Terdeteksi saat Verifikasi

Baca juga: Pemkab Kudus Genjot Vaksinasi Covid, Sudah Tercapai 20,4 Persen dari 661 Ribu Sasaran

Baca juga: PKL Balai Jagong Kudus Belum Diizinkan Berjualan, Disdag: Pekan Depan Kami Berembug Dahulu

"Sudah selesai penyaluran semua di Kudus," ujar Agung kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (10/8/2021).

Dari pantauan di lokasi penyaluran beras di Desa Jepangpakis, sejumlah warga tampak antre.

Masing-masing dari mereka mengenakan masker.

Sementara ada petugas yang mengatur jarak agar tidak berkerumun.

Di antara warga yang mendapat beras tersebut yakni Hariyani (46).

Perempuan yang sehari-hari sebagai penjual es ini bersyukur atas beras 10 kilogram yang didapat.

"Untuk mencukupi kebutuhan, makan sehari-hari," kata Hariyani kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (10/8/2021).

Dia berkata, selama pandemi ini pendapatannya menurun.

Meski dia masih memiliki suami yang sehari-hari bekerja sebagai pengangkut sampah, belum cukup untuk kebutuhan keluarga yang terdiri atas dua anak dan satu orangtuanya.

"Anak saya masuk SMK, karena pendapatan menurun sampai saya jual yang dipunya untuk masuk sekolah anak," kata dia.

Besar harapan Hariyani agar pandemi Covi-19 segera berakhir.

Dia ingin kembali berjualan secara nyaman dan menjalani kehidupan layaknya sebelum wabah virus corona melanda.

Sementara Agung melanjutkan, jumlah KPM di Kudus ada 37.111 keluarga.

Yakni meliputi penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 15.683 keluarga dan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 21.428 keluarga.

Sejauh penyaluran beras kepada KPM, pihaknya koordinasi dengan desa.

Sebab, setiap pemerintah desalah yang paling paham kondisi KPM dan kapan waktu yang tepat beras diserahkan.

"Pelaksanaan dengan protokol kesehatan dan koordinasi dengan desa karena pengampu wilayah yang mengetahui," kata dia. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Rumah Warga Isoman Ditempeli Stiker, Polres Kebumen: Agar Mudah dalam Pengawasan

Baca juga: Vaksinasi Mulai Sasar ODGJ di Kebumen, Contoh Seperti di Desa Panjangsari

Baca juga: Bikin Heboh Warga Tegal, Asal Bau Menyengat Mirip Gas Elpiji Ternyata Drum Bekas Limbah Kimia

Baca juga: 121.648 Warga Tegal Sudah Disuntik Vaksin, Meningkat 10 Persen Dibanding Pekan Sebelumnya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved