Berita Tegal
Pedagang Pepedan Tegal Galang Donasi, Bantu Pedagang Lain yang Libur Berjualan lantaran Isoman
Untuk membantu pedagang yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat Covid-19, pedagang Pasar Pepedan Tegal berinisiatif menggalang dana.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Aksi gotong-royong ditunjukkan pedagang di Pasar Pepedan Dukuhturi, Kabupaten Tegal. Untuk membantu pedagang yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat Covid-19, mereka berinisiatif menggalang dana.
Tidak hanya pedagang yang sedang isoman, uang yang dikumpulkan tersebut juga dipakai untuk membantu pedagang yang sakit, meninggal dunia, dan melahirkan.
Meski di tengah pandemi Covid-19 dan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sedikit banyak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang, namun mereka tetap peduli dan saling membantu.
Seksi sosial Paguyuban Pedagang Pasar Pepedan, Sehu Amin mengatakan, gerakan galang dana itu berjalan secara spontan.
Baca juga: Masuk Pasar Langon Tegal Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin, Berlaku Mulai 1 Agustus 2021
Baca juga: Empat Camat di Kabupaten Tegal Diperiksa Polisi, Berawal dari Foto Viral Tak Pakai Masker
Baca juga: Kasus Covid Melonjak, Permohonan Surat Kematian di Kabupaten Tegal Ikut Naik. Sehari, 40-50 Pemohon
Baca juga: Kasus Covid Melonjak, Permohonan Surat Kematian di Kabupaten Tegal Ikut Naik. Sehari, 40-50 Pemohon
Tak disangka, pedagang di Pasar Pepedan masih berjualan, mendukung gerakan tersebut. Padahal, saat ini, pasar hanya terisi separo.
"Alhamdulillah, semuanya merespon positif karena prinsip kami, dari pedagang untuk pedagang. Dengan kata lain, uang donasi yang berhasil dikumpulkan, nantinya diberikan kepada pedagang yang sedang sakit ataupun isoman," ungkap Sehu, Selasa (3/8/2021) kemarin.
Terkait proses pengumpulan donasi, Sehu menjelaskan, ia dan rekan-rekan di paguyuban dibantu pihak pasar, membuat wadah dari kardus yang terdapat tulisan "donasi pedagang untuk pedagang isoman."
Didampingi petugas pasar, mereka berkeliling ke tiap kios membawa kardus tersebut dan menyodorkan ke pedagang.
Pedagang kemudian memasukkan uang donasi ke dalam kardus tersebut.
Pengurus paguyuban tidak mematok nominal. Pedagang memberikan seikhlasnya ataupun semampunya.
"Kami tidak menentukan pedagang harus iuran berapa, intinya, seikhlas dan semampunya mereka. Boleh Rp 1.000, Rp 2.000, dan lain-lain. Uang yang terkumpul nantinya diberikan ke pedagang Pasar Pepedan yang sedang isoman atau sakit, bisa juga diberikan dalam bentuk sembako," ungkapnya.
Sehu mengakui, tak memiliki data pasti terkait jumlah pedagang yang menjalani isolasi mandiri.
Hal ini terjadi karena ada pedagang yang tidak terbuka dengan kondisi tengah terpapar Covid-19.
Mereka hanya mengetahui ada pedagang yang sakit setelah beberapa hari tak berjualan.
"Semoga, apa yang kami lakukan bisa bermanfaat bagi sesama pedagang. Terlebih, situasinya juga masih belum kondusif seperti ini," katanya.
Baca juga: 4 Jabatan Diampu Pejabat Sementara, Bupati Purbalingga Berjanji Hanya Berlangsung 2 Bulan
Baca juga: Cegah Kebakaran Hutan, BPBD Kabupaten Semarang Minta Jalur Pendakian Gunung Merbabu Diperketat
Baca juga: Simulasikan Makan 30 Menit di Warung Lentog Tanjungkarang, Bupati Kudus: Makan Tak Perlu Ngobrol
Baca juga: Vaksinasi Covid Capai 12,76 Persen, Bupati Banyumas: Masih Jauh Dari Target 1.398.427 Sasaran