Berita Jawa Tengah

Penyaluran BST Kemensos Disebut Kacau di Klaten, Punya Mobil Dapat Bantuan, Begini Curhatan Kades

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima keluhan dari sejumlah lurah/kepala desa (kades) di Kabupaten Klaten.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Rembug Desa bersama Lurah dan Kades di Kabupaten Klaten yang digelar daring, Senin (2/8/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima keluhan dari sejumlah Lurah/Kades di Kabupaten Klaten perihal data bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Pusat yang tidak tepat sasaran.

Keluhan itu mereka sampaikan secara langsung kepada Ganjar saat Rembug Desa yang digelar daring, Senin (2/8/2021).

Gubernur memang aktif menggelar rapat langsung dengan Kades untuk mengetahui kondisi secara langsung dari lapangan.

Salah satu Kades yang melaporkan kacau balaunya data bansos bernama Joko Laksono.

Ia sempat emosional saat mengetahui bansos itu justru diberikan kepada orang kaya, atau ada yang mendapatkan lebih dari dua bantuan.

Baca juga: Gubernur Ganjar Janji Percepat Vaksinasi Covid agar Kekebalan Komunal segera Tercapai

Baca juga: Aksi Mahasiswa Bantu Tangani Covid-19 Terus Mengalir di Jateng, Ganjar: Jadi Contoh Daerah Lain

Baca juga: Gubernur Ganjar: Terima Kasih Baznas Jateng, Bantu 60 Ton Oksigen Buat 10 RS Rujukan Covid-19

Baca juga: Darti Tak Hentinya Ucap Syukur, Barang Dagangannya Diborong Gubernur Ganjar Pranowo

"Bansos ki malah marai mumet pak (bansos itu bikin pusing)."

"Kulo ajeng curhat pak (saya mau curhat pak), saya mau jujur."

"Ndak peduli mangke didukani Bu Mensos Risma (tidak peduli kalau nanti dimarahi bu Mensos, Risma)," kata Joko.

Kades Tijayan itu menerangkan ada beberapa data penerima yang sudah diverifikasi dan dihapus dari penerima karena dianggap sudah mampu, justru kembali mendapatkan bantuan.

"Ada yang punya mobil lima, muncul namanya."

"Intuk niku malahan (dia justru malah dapat)."

"Padahal sudah kita coret, sudah diverifikasi datanya."

"Tetep metu maleh (dapat bantuan lagi)."

"Ngoten ndan, mumet aku (Begitu ndan, pusing saya),” ucapnya.

Hal itu membuat kecemburuan sosial bagi warga.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved