PPKM Darurat Jateng
Bantuan Beras 10 Kilogram Mulai Disalurkan, Bupati Semarang: Itu Program Kemensos
Pada tahap pertama penyaluran menyasar 34.135 KPM Program Keluarga Harapan (PKH) dan 70.923 KPM Bantuan Sosial Tunai (BST). Masing-masing 10 kilogram.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Pemkab Semarang menyalurkan bantuan 1.347 ton beras, Kamis (29/7/2021).
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, bantuan beras itu merupayakan upaya pemerintah meringankan warga terdampak penerapan PPKM Level 4.
"Bantuan beras bersumber dari Kemensos, untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
sejumlah 105.058 orang."
"Semoga membantu para KPM memenuhi kebutuhan pokok kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan secara baik,” terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Alhamdulillah, BOR Rumah Sakit di Kota Semarang Terus Menurun, Data Update Capai 46,2 Persen
Baca juga: Tim Ronggolawe Semarang Sudah Bisa Tidur Lebih Nyenyak, Sehari Cuma Tangani Dua Jenazah
Baca juga: Warga Jalan Tumpang Semarang Ikut Ketiban Rezeki, Dapat Gilo-gilo Gratis Seusai Diborong Ganjar
Baca juga: KRI Dr Soeharso Bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Siap Isi Oksigen Rumah Sakit
Menurutnya, pada tahap pertama penyaluran menyasar 34.135 KPM Program Keluarga Harapan (PKH) dan 70.923 KPM Bantuan Sosial Tunai (BST) serta penerima tambahan dengan masing-masing menerima beras seberat 10 kilogram.
Dia menambahkan, warga untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi.
Sehingga penyebaran Covid-19 di Kabupaten Semarang dapat ditekan.
"Kami juga ada rencana penambahan dari Bulog sekira 28 ribu KPM baru di Kabupaten Semarang."
"Penyaluran tahap pertama sebanyak 1.050 ton dan sisanya 300 ton diilakukan pada awal Agustus 2021,” katanya.
Seorang warga, Sarijem (46) senang mendapat bantuan beras di tengah penerapan PPKM Level 4.
Ia bercerita, beras adalah yang utama ketimbang lainnya sehingga sangat bermanfaat.
Sarijem mengungkapkan, jika untuk lauk pauk bagi masyarakat kelas ekonomi rendah sepertinya dapat mengambil dari pekarangan rumah.
"Kalau beras kami kan tidak semua punya sawah."
"Jika hanya lauk orang desa makan sama krupuk dan sayur sudah syukur yang penting sehat, kondisi sekarang jadi buruh saja susah," ujarnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Cerita Heri Mendulang Untung di Masa Pandemi, Tangkap Peluang Budidaya Nila di Wulungsari Wonosobo
Baca juga: Bagaimana Jika Budidaya Mangrove di Air Tawar? Begini Hasil Eksperimen Warga Kalimendong Wonosobo
Baca juga: Organda Kota Tegal: Awak Angkutan Hingga Kini Belum Dapat Perhatian Pemerintah
Baca juga: Sepanjang Jalan Ahmad Yani Kota Tegal Dipenuhi Bendera Putih, Pedagang Minta Pemerintah Beri Solusi