Penanganan Corona
Tim Ronggolawe Semarang Sudah Bisa Tidur Lebih Nyenyak, Sehari Cuma Tangani Dua Jenazah
Tim Ronggolawe berharap semakin banyak pihak yang peduli terhadap penanganan Covid-19 sehingga tak membebani rumah sakit dan tenaga kesehatan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Tim Ronggolawe kini dapat tidur lebih nyenyak lantaran angka kematian Covid-19 di Kota Semarang menurun dratis.
Tim yang dikenal sebagai sekelompok relawan pemulasaran dan pemakaman Covid-19 itu, saat lonjakan kematian kasus Covid-19 meninggi, menangani 10 sampai 15 jenazah perhari.
Sekarang tim tersebut hanya menangani 1 hingga 2 jenazah perhari.
Tren turunnya angka pemulasaran Covid-19 mulai terjadi selepas Hari Raya Iduladha.
Baca juga: Kedua Penjambret Gagal Kabur, Tabrak Mobil di Jalan Kiai Saleh Semarang, Begini Nasib Mereka
Baca juga: Warga Jalan Tumpang Semarang Ikut Ketiban Rezeki, Dapat Gilo-gilo Gratis Seusai Diborong Ganjar
Baca juga: KRI Dr Soeharso Bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Siap Isi Oksigen Rumah Sakit
Baca juga: Alami Rem Blong, Truk Bermuatan Tebu Terjun Bebas di Turunan Silayur Ngaliyan Kota Semarang
"Iya sekarang sudah turun drastis, jadi bisa lebih santai," terang Ketua Ronggolawe, Lucky kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (29/7/2021).
Menurutnya, tim tersebut memanfaatkan waktu luang seperti ini dengan melakukan berbagai kegiatan sosial.
Seperti bagi nasi bungkus bagi warga terdampak PPKM maupun bagi masker untuk meningkatkan kedisiplinan warga terkait prokes.
Tak hanya itu, kelompoknya juga berbagi keahilan dan pengalaman terkait tugas pemulasaran dan pemakaman ke lembaga atau komunitas lainnya seperti PMI, Banser, Brimob Simongan, dan lainnya.
Dari berbagi pengalaman tersebut, dia berharap semakin banyak pihak yang peduli terhadap penanganan Covid-19 sehingga tak membebani rumah sakit dan tenaga kesehatan.
"Kami intensifkan kegiatan itu untuk mengisi waktu luang kami di tengah menurunnya angka kematian Covid-19."
"Sehingga ketika ada lonjakan kasus lagi kami lebih siap," ungkapnya.
Pihaknya juga menegaskan, tak akan terlena dengan keadaan sebab diprediksi ketika PPKM selesai dan ada kelonggaran bisa saja kasus Covid-19 melonjak.
"Kami berharapan pandemi segera berakhir atau minimal tak ada kematian Covid-19 karena vaksinasi sudah dipercepat."
"Akan tetapi kami harus siap dengan kemungkinan terburuk," terangnya.