PPKM Darurat Jateng

Kota Semarang Masih Masuk Level IV, Hendi: PPKM Darurat Berubah Jadi Swalevel

Terbaru hingga Rabu (21/7/2021) pukul 15.30, berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id, jumlah penderita ada 2.043 orang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Kantor Balai Kota Semarang, Rabu (21/7/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemberlakukan Pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang sempat berjalan 3 - 20 Juli 2021, kini berubah menjadi PPKM Swalevel.

Kota Semarang masuk kategori level 4.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, hasil evaluasi PPKM Darurat Kota Semarang jauh lebih baik.

Penderita Covid-19 pada 3 Juli 2021 sebanyak 2.349 orang.

Jumlah tersebut kian menurun seiring diberlakukannya pembatasan.

Baca juga: Data Pemkot Semarang: Alhamdulillah, Warga yang Isolasi Mandiri Tinggal 500 Orang

Baca juga: Tawarkan 187 Formasi, Berikut Lowongan CPNS di Pemkot Semarang yang Kurang Diminati

Baca juga: Salut Buat Pasutri Asal Semarang Ini, Bagikan Nasi Bungkus Sepanjang Jalan Protokol

Baca juga: Presiden Jokowi Kirim Tiga Ribu Paket Beras, Buat Warga Terdampak di Kabupaten Semarang

Terbaru hingga Rabu (21/7/2021) pukul 15.30, berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id, jumlah penderita ada 2.043 orang.

Rincinya, 1.397 warga Semarang dan 646 warga luar kota.

Dari sisi okupansi tempat tidur isolasi juga mengamani penurunan.

Pada 4 Juli 2021, keterisian isolasi di rumah sakit mencapai 94 persen.

Bahkan, keterisian ICU 96 persen.

Saat ini, keterisian isolasi di rumah sakit sudah 57 persen.

Keterksian ICU masih di angka 84 persen.

Namun, keterisian isolasi terpusat tinggal 24 persen.

"Kami cek ke 21 rumah sakit di Kota Semarang."

"Ada tiga yang hari ini masih penuh yaitu RS Permata Medika, RS Telogorejo, dan Panti Wilasa."

"Lainnya, mereka sudah mulai punya cadangan kamar meski beberapa ICU masih penuh."

"Ini sebuah kemajuan," papar Hendi, sapaannya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (21/7/2021).

Menurut Hendi, kondisi ini merupakan sebuah kemajuan dibanding tiga pekan lalu dimana antrean IGD rumah sakit penuh.

Saat ini sudah tidak ada penumpukan di IGD.

Namun demikian, tingkat kematian di Kota Semarang masih tergolong tinggi.

Hendi menyebutkan, tingkat kematian masih 6,2 persen.

Angka tersebut masih di atas rata-rata nasional yakni 5 persen.

Hal ini yang menyebabkan Kota Semarang masih masuk level 4.

"Angka kematian turun 6,2 persen dari semula 6,4 persen pada 3 Juli 2021."

"Catatan pusat, angka kematian maksimal 5 persen."

"Ini yang menyebabkan Semarang masuk level 4," terangnya.

Hendi menyampaikan, PPKM akan tetap berjalan tanpa pelonggaran sampai 25 Juli 2021.

Setelah itu, jika kasus menurun, tingkat kedisiplinan tidak menutup kemungkinan adanya pelonggaran.

Nantinya, modifikasi aturan akan diserahkan kepada pemerintah daerah namun tetap sesuai rambu-rambu dari Pemerintah Pusat

"Setelah 25 Juli 2021, apabila ada hasil kedisiplinan dan prokes baik, vaksinasi cepat, angka menurun tiap daerah dimungkinkan untuk modifikasi aturan yang selama ini dianggap masyarakat cukup," jelasnya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Diterjang Hujan, 21 CCTV Milik Dishub Kudus Rusak. Dishub: Maaf, Informasi Kecelakaan Tak Terekam

Baca juga: Kasus Covid Turun Signifikan, Bupati Heran Status Kudus Masih di Level 4

Baca juga: Mukri Ajak Mancing Bruno Silva di Kendal, Isi Libur Latihan PSIS Semarang

Baca juga: Bila PPKM Darurat Diperpanjang, PSIS Semarang Makin Pesimis Kompetisi Bisa Digelar Agustus

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved