PPKM Darurat Jateng
Presiden Jokowi Kirim Tiga Ribu Paket Beras, Buat Warga Terdampak di Kabupaten Semarang
Dari 23 ribu bantuan itu berasal dari bansos Presiden Joko Widodo sebanyak 3 ribu paket beras masing-masing 5 kilogram.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Pemkab Semarang menyalurkan 23 ribu paket sembako untuk masyarakat terdampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, bantuan yang ada diharapkan meringankan beban masyarakat di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19).
"Dari 23 ribu bantuan itu berasal dari bansos Presiden Joko Widodo sebanyak 3 ribu paket beras masing-masing 5 kilogram."
"Kemudian 8 ribu paket dari TNI, 3 ton beras Polri, serta DPRD Jateng 50 ton, dan bantuan pribadi 3,5 ton," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Warga Tuntang Semarang Ini Lega Akhirnya Terima Vaksin Covid, Tak Waswas Lagi Jualan Sayur Keliling
Baca juga: KABAR DUKA, Anggota DPRD Kota Semarang Wiwin Subiyono Tutup Usia saat Jalani Perawatan Covid
Baca juga: Lalat di Pintu Jadi Petunjuk Temukan Jasad Pak Mul, Meninggal di Rumah Candisari Semarang
Baca juga: Acara Hajatan Dibubarkan Paksa di Bringin Semarang, Sudah Diperingatkan Malah Tetap Digelar
Menurut Ngesti, bantuan untuk penanganan Covid-19 juga berasal dari BPBD Kabupaten Semarang senilai Rp 500 juta dan PMI Rp 50 juta.
Ia mengimbau masyarakat untuk saling membantu kepada saudara yang membutuhkan dalam keadaan darurat pandemi Covid-19.
"Kami juga berencana menambah paket beras itu dengan gula, minyak goreng, dan mie instan."
"Kemudian APD, vitamin, dan handsanitizer, untuk droping ke masyarakat langsung disalurkan melalui Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas," katanya.
Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo menyatakan, selama penutupan exit tol di Kabupaten Semarang situasi terkendali.
Dari hasil evaluasi intensitas kendaraan yang melintas cukup lengang.
Lebih lanjut, kejadian kecelakaan baik di jalan tol maupun arteri juga tidak ada.
Tetapi, kenaikan arus kendaraan di jalan nasional mengalami kenaikan tetapi masih normal.
"Kami juga mengimbau masyarakat lebih banyak di rumah."
"Keluar rumah apabila terjadi situasi penting atau darurat saja."
"Semua kami harap mematuhi ketentuan yang ada," ujarnya. (*)