PPKM Darurat Jateng
Hal Terburuk Bila PPKM Darurat Jateng Diperpanjang? Ini Skenario Kontingensi yang Disiapkan Ganjar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan skenario kontingensi untuk menghadapi kemungkinan apabila keputusan perpanjangan PPKM Darurat dilakukan
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan skenario kontingensi untuk menghadapi kemungkinan apabila keputusan perpanjangan PPKM Darurat dilakukan.
Ganjar mengatakan, apapun keputusannya nanti, pihaknya akan mengikuti.
Jika diperpanjang, maka tindakan kontingensinya adalah dengan menyiapkan politik anggaran untuk backup penanganan.
Baca juga: Dua Cara Buat Siapkan RSDC di Jateng, Ganjar: Konversi Rumah Sakit atau Gedung Pemerintahan
Baca juga: Semua Exit Tol di Jateng Bakal Ditutup, Tanggapan Ganjar: Dukung Tapi Tolong Diperhitungkan
Baca juga: Perusahaan Suplier dan Distributor Oksigen Digabung, Gubernur Jateng: Hadapi Kondisi Darurat
Baca juga: Semua Exit Tol Ditutup, Diterapkan Selama Seminggu di Jateng, Mulai Jumat 16 Juli 2021
"Dinas UMKM juga sudah saya minta mendeteksi, teman-teman yang sedang berusaha kondisinya seperti apa."
"Dampaknya seperti apa, tingkat pertahanannya seperti apa."
"Nanti program penyelamatannya seperti apa," ujar Ganjar di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Rabu (14/7/2021).
Hal itu disampaikan Ganjar menyusul adanya masukan beberapa pakar kesehatan terkait PPKM Darurat.
Salah satunya adalah epidemolog dari Universitas Griffith University, Dicky Budiman yang meminta pemerintah memperpanjang PPKM Darurat hingga Agustus 2021.
"Kita mengikuti perkembangan dari masing-masing yang ada."
"Maka kami sudah menyiapkan skenario kontingensi."
"Apakah diperpanjang atau tidak, kita siap."
"Apapun yang terjadi, karena keputusan itu dilihat dari perilaku masyarakat seperti apa," katanya.
Ganjar menegaskan membenahi sistem dan penanganan medis seperti penambahan tempat tidur, oksigen sampai tenaga kesehatan bukanlah solusi untuk menekan penyebaran Covid-19.
Menurutnya yang bisa mencegah adalah dengan cara mendisiplinkan perilaku masyarakat terkait protokol kesehatan.
"Kalau semua patuh, protokol kesehatan di ugemi dan dipegang kencang, maka sebenarnya PPKM Darurat tidak perlu diperpanjang."
"Tapi kalau tidak bisa, potensi perpanjangan bukan tidak mungkin dilakukan," jelasnya.
Diperpanjang atau tidak, bagi Ganjar PPKM Darurat memiliki manfaat dan risiko tersendiri.
Kalau tidak diperpanjang, memang ekonomi akan bergerak.
Tapi jika masyarakat tidak disiplin lagi, maka risikonya akan lebih berat.
"Tapi kalau mau disiplin dan ini dibuka (tidak diperpanjang), maka akan mengurangi."
"Apa itu bisa, mari kita bicara pada diri sendiri."
"Ingat, Indonesia sempat jadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia."
"Ini bahaya, kita mesti perang bersama-sama dan disiplin mesti dilakukan," tegasnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Masuk Pemalang Harus Tunjukkan Sertifikat Vaksin, Penyekatan di Exit Tol Gandulan Diperketat
Baca juga: Kepala Puskesmas Bojong 1 Pekalongan Tutup Usia, Terkonfirmasi Positif Covid
Baca juga: Kerugian PSIS Semarang Akibat PPKM Darurat, Dragan: Persiapan Sudah Mulai Puncak Harus Dihentikan
Baca juga: Mental Pemain Disebut Bek PSIS Semarang Ini Terus Menurun, Berulang Kali Jadwal Kick Off Diundur