Penanganan Corona

Dua Cara Buat Siapkan RSDC di Jateng, Ganjar: Konversi Rumah Sakit atau Gedung Pemerintahan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan rumah sakit darurat untuk mendukung penangan pasien Covid-19 yang jumlahnya kian bertambah

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan rumah sakit darurat untuk mendukung penangan pasien Covid-19 yang jumlahnya kian bertambah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, terdapat dua cara untuk menyiapkan rumah sakit khusus Covid-19.

Pertama, pihaknya akan mengonversi tiga rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC).

Baca juga: Bupati Semarang Klaim Kasus Covid di Wilayahnya Menurun 27 Persen selama Penerapan PPKM Darurat

Baca juga: Ganjar Sidak di Gudang Obat Milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Baca juga: Kabupaten Semarang Dapat Tambahan 6.000 Vaksin Sinovac, Dinkes: Sasaran Lansia dan Pelayan Publik

Baca juga: Ganjar Kembali Marah, Melihat Kerumunan Program Vaksinasi di Holy Stadium Marina Semarang

Ketiga RSUD itu antara lain RSUD Tugurejo di Semarang, RSUD dr Moewardi, dan Rumah Sakit Jiwa di Solo.

Terkait RSUD Tugurejo di Semarang, 100 persen akan digunakan untuk penanganan Covid-19.

Namun masih ada dua layanan yang diterima di rumah sakit tersebut yaitu hemodialisa dan kanker.

"Terus RSUD Moewardi dan Rumah Sakit Jiwa di Solo juga akan dikonversi 75 persen untuk rumah sakit Covid-19 karena rujukan untuk penyakit lain masih banyak di rumah sakit itu."

"Kita optimalkan untuk tiga rumah sakit milik provinsi ini," kata Ganjar usai mengikuti rapat dengan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan secara dari di rumah dinas Puri Gedeh, Rabu (14/7/2021).

Cara kedua yang akan ditempuh yaitu mengonversi kompleks BPSDMD Jateng di Srondol Kota Semarang dan Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali menjadi RSDC.

Ganjar mengatakan visitasi dari Kementerian Kesehatan untuk Diklat Srondol sudah dilakukan.

Rencananya, pada Kamis (15/7/2021) nanti dijadwalkan visitasi lanjutan bersama Kementerian PUPR untuk Diklat Srondol dan Asrama Haji Donohudan.

"Menteri PUPR sudah komunikasi dengan saya, terus kemudian tadi rapat dengan Pak Luhut sudah oke."

"Secepatnya kita siapkan itu," jelas Ganjar.

Adapun kapasitas tempat tidur untuk dua tempat itu masing-masing Diklat Srondol memiliki 554 tempat tidur dan Asrama Haji Donohudan 872 tempat tidur.

Saat ini dua tempat tersebut masih digunakan sebagai tempat isolasi terpusat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved