Penanganan Corona
Perusahaan Penyuplai Oksigel Tegal Raya Kewalahan, Permintaan Terus Meningkat
Sejak dua pekan lalu permintaan oksigen dari sejumlah rumah sakit di Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Pemalang terus meningkat.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Ketersediaan oksigen untuk wilayah Pantura Barat Jawa Tengah, kian menipis.
Pihak perusahaan penyedia gas, PT Sandana Istana Multigas Tegal pun kini kewalahan.
Kondisi tersebut terjadi setelah adanya peningkatan permintaan oksigen untuk wilayah Pantura Barat Jawa Tengah.
Meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang.
Baca juga: Hari Kedua PPKM Darurat di PAI Tegal, Gembok Pintu Timur Dirusak Wisatawan
Baca juga: Cerita Pedagang PAI Tegal Hadapi PPKM Darurat: Kami Juga Menangis
Baca juga: Sekda Kota Tegal: Tidak Ada Bantuan Sosial Selama PPKM Darurat
Baca juga: Berikut 16 Aturan PPKM Darurat di Kota Tegal, Berlaku Hari Ini Hingga 20 Juli 2021
Kepala Cabang PT Sandana Istana Multigas Tegal, Gunawan mengatakan, permintaan oksigen yang terus meningkat terjadi sejak dua pekan lalu.
Sementara produksi di Tegal sudah tidak mampu lagi menghadapi banyaknya permintaan.
Gunawan mengatakan, semula pihaknya juga menyuplai kebutuhan oksigen dari perusahaan Samator Group lainnya yang ada di Jawa Barat.
Tapi saat ini sudah berhenti karena di sana pun banyak permintaan.
"Sejak dua pekan lalu permintaan oksigen dari sejumlah rumah sakit di Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Pemalang terus meningkat."
"Sementara produksi kami jumlahnya sudah tidak mampu lagi menghadapi banyaknya permintaan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (5/7/2021).
Gunawan mengatakan, pihaknya tidak mampu lagi mengimbangi permintaan oksigen yang terus melonjak.
Karena sudah dari Mei 2021, permintaan oksigen dari rumah sakit di wilayah Pantura Barat Jawa Tengah terus meningkat.
Gunawan mengatakan, permintaan oksigen di empat daerah tersebut, saat ini sudah mencapai 6.500 meter kubik per hari.
Sedangkan kemampuan perusahaannya saat ini hanya 3.000 meter kubik per hari.
"Kemampuan suplai kami per hari saat ini hanya 3.000 meter kubik."
"Sedangkan permintaan sudah mencapai 6.500 meter kubik per hari," ungkapnya.
Terpisah, kondisi kritisnya kebutuhan oksigen juga disampaikan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono.
Itu disampaikannya dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (5/7/2021).
Dedy Yon menyampaikan kondisi menipisnya ketersediaan oksigen di wilayah Kota Tegal.
Dia bahkan mengatakan ketersediaan oksigen diperkirakan habis pada pukul 22.00 sampai pukul 24.00.
Selain pernyataan itu, ia juga menyampaikan hal-hal lain yang berkaitan dengan PPKM Darurat Jawa- Bali.
"Pukul 22.00 hingga pukul 24.00, diperkirakan oksigen akan habis."
"Kami minta prioritas agar secepatnya dikirimi tabung gas," kata Dedy Yon kepada Tribunbanyumas.com, Senin (5/7/2021).
Merespon permohonan gas tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meminta Dinkes Kota Tegal untuk berkoordinasi secara langsung dengan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Peni Rahayu.
"Baik yang pertama soal gas oksigen, Dinkes langsung kontak dengan Bu Peni," ujarnya. (Fajar Bahruddin Achmad)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Pantau PPKM Darurat, Bupati Cilacap Minta Petugas Ingatkan Warga tentang Kematian akibat Covid
Baca juga: Langgar Aturan PPKM Darurat, Resepsi Pernikahan di Cilacap Utara Dibubarkan Satgas Covid
Baca juga: Bocah asal Menganti Ditemukan Tim SAR Gabungan Tewas, Hilang Tenggelam di Sungai Tajum Banyumas
Baca juga: Bupati Nilai PPKM Darurat di Banyumas Belum Efektif, Masih Ada Restauran Terima Makan di Tempat