Penanganan Corona
Pemprov Bentuk Satgas Oksigen Jateng, Gubernur Ganjar: Tadi Malam Rebutan Lagi
Sejumlah rumah sakit dan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri kesulitan mendapatkan pasokan oksigen di Jawa Tengah.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng membentuk Satgas Oksigen dalam penanganan virus corona (Covid-19).
Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir ini, sejumlah rumah sakit dan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri kesulitan mendapatkan pasokan oksigen.
Oleh karena itu, Satgas Oksigen Jateng ini dibentuk untuk memastikan suplai oksigen di Jawa Tengah tetap aman.
Personel satgas terdiri dari lintas sektoral, termasuk kepolisian.
"Jawa Tengah bikin Satgas Oksigen."
"Dan kami terus lapor ke pusat, serta se-Jawa-Bali diminta untuk membuat hal yang sama," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada Tribunbanyumas.com, Senin (5/7/2021).
Baca juga: KABAR DUKA: Plt Kepala Disdikbud Jateng Tutup Usia, Sempat Dirawat di Rumah Sakit akibat Covid
Baca juga: Hoaks Sebut Cilacap Peringkat Pertama Kasus Covid-19 di Jateng, Berikut Faktanya
Baca juga: Semua Daerah di Jateng Terapkan PPKM Darurat, Gubernur Ganjar: Masyarakat Tidak Usah Panik
Baca juga: Sambangi Holy Stadium Marina Semarang, Ganjar Contohkan Gerakan Tim Lima Juta di Selandia Baru
Ia menceritakan betapa langkanya keberadaan oksigen untuk medis terutama penanganan pasien Covid-19.
Tidak hanya di Jawa Tengah, tetapi juga di Jawa-Bali yang memiliki peningkatan kasus Covid-19.
"Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta meminta oksigen kepada kami."
"Dua Menko (Menteri Koordinator) harus telepon minta bantuan ke Pemprov Jateng."
"Padahal, di sini juga tidak punya oksigen," jelasnya.
Meskipun stok oksigen di Jawa Tengah juga tidak banyak, Ganjar tetap membantu daerah provinsi lain yang kekurangan oksigen.
"Apakah tidak mengatakan, itu bukan urusan kami, tidak."
"Meskipun di Yogyakarta, tetap dibantu, Alhamdulillah dikirim," ujarnya.
Gubernur juga mengatakan, tidak hanya daerah lain, sejumlah daerah di Jawa Tengah juga mengalami kekosongan stok oksigen.
"Tadi malam rebutan lagi, Kebumen kosong, Salatiga kosong," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (5/7/2021).
Nantinya, Satgas Oksigen Jateng ditugaskan untuk menghitung seluruh stok oksigen yang ada di Jawa Tengah.
Jumlahnya berapa, ada di mana saja, dan berapa kebutuhan rumah sakit.
Satgas Oksigen dibentuk untuk menampung keluhan-keluhan dari rumah sakit di Jawa Tengah.
Selain itu, Satgas juga diminta membantu, memfasilitasi termasuk mencarikan jalan keluar untuk pemenuhannya.
"Mengapa ini penting dilakukan? agar tidak ada delay berkepanjangan karena bisa berakibat fatal bagi pasien," jelasnya.
Pihaknya juga berupaya melakukan instruksi yang dikatakan Menko Marinvest sekaligus Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan terkait konversi oksigen industri ke medis.
Kebutuhan oksigen di Jawa Tengah saat ini sekira 424.940 meter kubik perhari.
Jumlah itu digunakan untuk pemenuhan pasien di ICU maupun isolasi di rumah sakit serta tempat isolasi terpusat.
Sebelumnya, Menkes, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual menuturkan, saat ini di Jawa ada sembilan pabrik oksigen yang merupakan perusahaan besar nasional.
Sembilan pabrik itu empat di Jawa Barat, empat di Jawa Timur, dan satu di Jawa Tengah.
Karena Jawa Tengah hanya memiliki satu pabrik, jika mengalami stok tipis, akan dikirim dari Jabar atau Jatim menggunakan truk-truk besar.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengawal pergerakan logistik dari truk oksigen tersebut agar aman.
"Secara umum, oksigen yang ada cukup. Sebagian besar kapasitas produksi oksigen di Indonesia dimanfaatkan sektor industri yakni 75 persen."
"Hanya 25 persen untuk oksigen medis," kata Budi kepada Tribunbanyumas.com, Senin (5/7/2021).
Namun demikian, pihak perusahaan sudah berkomitmen bisa mengalihkan kapasitas produksi industri dialihkan ke medis. (Mamduh Adi)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Tak Terima Diputus Cinta, Pemuda di Brebes Ini Siram Siswi SMK Pakai Air Keras
Baca juga: Viral, Pengemis di Brebes Beli Kalung Emas Pakai 2 Karung Uang Receh. Begini Cerita Pemilik Toko
Baca juga: Perusahaan Penyuplai Oksigel Tegal Raya Kewalahan, Permintaan Terus Meningkat
Baca juga: Hari Kedua PPKM Darurat di PAI Tegal, Gembok Pintu Timur Dirusak Wisatawan