Berita Pendidikan
52 Persen Guru di Banyumas Berstatus Honorer, PGRI Banyumas Janji Kawal agar Bisa Diangkat Jadi PPPK
PGRI Banyumas berjanji mengawal proses seleksi agar guru honorer di wilayah tersebut dapat diangkat sebagai PPPK.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyumas berjanji mengawal proses seleksi agar guru honorer di wilayah tersebut dapat diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ketua Pengurus PGRI Banyumas Sarno mengatakan, 52 persen di Banyumas berstatus wiyata bakti atau honorer.
Hal ini disampaikan Sarno dalam Konferensi Kerja Pengurus PGRI Banyumas masa bakti XXII, yang digelar secara daring dan luring di Gedung Guru, Jalan Soeparjo Roestam No 45 Sokaraja, Banyumas, Sabtu (26/6/2021).
"PGRI prihatin, di Banyumas, guru honorer mencapai lebih dari 3.000 orang. Namun, untuk kuota PPPK yang tersedia hanya 1.000 orang, sekitar 30 persen," ujar Sarno dalam rilis yang diterima, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Formasi Usulan PPPK Dibuka Lagi, Ketua PGRI Jateng: Pemda Jangan Pelit Usulkan Kebutuhan Guru
Baca juga: Catat! Layanan Administrasi Kependudukan di Banyumas Dialihkan ke Daring, Berlaku 28 Juni-9 Juli
Baca juga: Kritis! Tempat Tidur Pasien Covid di Banyumas Tinggal 83 Unit
Baca juga: 30 Warga Binaan Rutan Banyumas Jalani Tes VCT dan IMS, Ini Tujuan dan Manfaatnya
Dalam kesempatan itu, Sarno juga menyampaikan, organisasi PGRI harus terus jalan meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
Menurutnya, guru menjadi garda terdepan di dalam menjawab solusi pembelajaran di masa pandemi.
"Meski masih pandemi, guru harus mampu membangun sistem pembelajaran yang sesuai dan dapat diikuti peserta didik. Guru harus kreatif menghadapi pandemi sebab mereka menjadi tulang punggung pendidikan," imbuhnya.
Sarno mengungkapkan, saat ini, rencana pembelajaran tatap muka kembali diundur lantaran lonjakan kasus Covid-19.
Hal ini menjadi tantangan baru bagi guru untuk dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Untuk itu, lanjut Sarno, PGRI terus berupaya menjadi rumah guru yang transformasional dan fleksibel.
PGRI mendorong anggota agar terus eksis dan bertahan, beradaptasi dengan perubahan di masa pandemi.
"Guru harus terus berupaya menyesuaikan dengan segala bentuk perubahan. Memberi solusi bagi pembelajaran peserta didik dengan menjadi garda terdepan pendidikan," katanya.
Sementara, Bupati Banyumas Achmad Husein, berharap, Konkerkab menghasilkan komitmen bersama meningkatkan pembaharuan kinerja pengabdian guru.
Baca juga: Hendi Targetkan 6.000 Sasaran Tiap Hari, Warga KTP Luar Kota Domisili Semarang Boleh Ikut Vaksin
Baca juga: Bupati Cilacap Dorong Warga Tanam Sayur Hidroponik, Ingin Daerahnya Jadi Produsen Sayur
Baca juga: Kabupaten Tegal Darurat Covid, Pejabat dan Anggota DPRD Dilarang Dinas ke Luar Kota
Baca juga: Hasil EURO 2020: Tuah Kartu Merah, Ceko Melaju ke Perempat Final setelah Tumbangkan Belanda 0-2
Juga, menjadi sarana efektif dan konsumtif dalam membahas dan pertajam visi misi PGRI ke depan.
Husein menambahkan, realisasi program kerja PGRI diharapkan dapat efektif, implementatif, dan adaptif sesuai perubahan.
Sehingga, upaya itu dapat menghasilkan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggungjawab.
Husein berpesan agar antara PGRI dan Dinas Pendidikan saling melakukan sinkronisasi, kolaborasi, saling memberi informasi, dan bekerjasama.
"Jalin kerjasama yang baik untuk berkontribusi bersama bagi masyarakat Banyumas," ungkapnya. (Tribunbanyumas/jti)