Penanganan Corona
Langkah Cerdas Pemkab Pekalongan Dapat Pujian Gubernur Jateng, Puskesmas Disulap Jadi RSDC
Untuk menampung lonjakan pasien Covid-19, Pemkab Pekalongan mengoptimalisasi Puskesmas menjadi rumah sakit darurat.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cerdas Pemkab Pekalongan dalam penanganan Covid-19.
Untuk menampung lonjakan pasien Covid-19, Pemkab Pekalongan mengoptimalisasi Puskesmas menjadi rumah sakit darurat.
Salah satu Puskesmas yang dijadikan rumah sakit darurat adalah Puskesmas Wonokerto 2.
Saat ini di tempat itu, terdapat 21 pasien Covid-19 yang sedang dirawat.
Baca juga: Kota Pekalongan Berstatus Zona Merah Penyebaran Covid, Pemkot Siapkan Kemungkinan Micro Lockdown
Baca juga: Rekor! 11 Pasien Covid-19 di Pekalongan Meninggal dalam Sehari, BPBD Minta Warga Patuh Prokes
Baca juga: RSUD Tugurejo Semarang Terpaksa Mulai Dirikan Tenda Darurat, Ganjar: Jadi Gambaran Kondisi Saat Ini
Baca juga: Ganjar Apresiasi Bupati Blora Arief Rokhman, Bisa Dicontoh Sikap Proaktif Antisipasi Kasus Covid-19
"Ini cara bagus ya, dulu Puskesmas kemudian ditingkatkan jadi rumah sakit darurat Covid-19."
"Pak Bupati turun langsung, ada dokternya, ada tim kesehatannya dan sekarang dipakai untuk merawat pasien,” jelas Ganjar saat mengecek rumah sakit darurat Covid-19 Wonokerto 2, Rabu (23/6/2021).
“Tempatnya juga jauh dari permukiman, gedungnya juga bagus."
"Maka saya sengaja ke sini agar daerah lain terinspirasi," tambah Ganjar.
Ia menyebutkan terobosan ini adalah solusi untuk mengatasi lonjakan pasien di rumah sakit seperti yang terjadi saat ini.
Ketika rumah sakit kewalahan menampung pasien, maka optimalisasi Puskesmas bisa dilakukan.
"Kalau rumah sakit kewalahan, sebenarnya Puskesmas yang bagus seperti ini dan ada rawat inapnya bisa dipakai."
"Ini kan fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan rakyat, maka levelnya yang sentuhan pertama."
"Maka saya minta ini bisa dimanfaatkan, agar rumah sakit lebih leluasa," jelasnya.
Ganjar menyadari alih fungsi Puskesmas menjadi rumah sakit darurat Covid-19 harus disiapkan dengan matang.
Sarana prasarana seperti SDM tenaga kesehatan, obat-obatan dan lainnya harus disiapkan.
"Kalau itu bisa, maka ini cara yang sangat bagus."
"Memang masyarakat kita seringkali ora marem (tidak puas) kalau sakit tidak langsung periksa ke rumah sakit."
"Makanya, komunikasi dan edukasi harus terus dibangun," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi yang mendampingi Ganjar menyebutkan rumah sakit darurat Puskesmas Wonokerto memiliki 43 tempat tidur.
Saat ini, ada 21 pasien yang dirawat di tempat itu.
"Rumah sakit darurat ini menjadi salah satu penyangga utama kami dalam penanganan Covid-19 selain rumah sakit Kraton dan Kajen."
"Sudah lama kami fungsikan jadi rumah sakit darurat dan semua penangannya menggunakan standar rumah sakit," katanya.
Asip menerangkan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi jika terjadi lonjakan kasus.
Ada 10 Puskesmas yang telah disiapkan sebagai rumah sakit darurat.
"Kalau nanti terjadi outbreak, kami sudah siapkan 10 Puskesmas yang punya layanan rawat inap."
"Kapasitasnya cukup besar, lebih dari 100 tempat tidur," ucapnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Begal dan Pembakar Driver Ojol di Flyover Brebes, Begini Cerita Aksi Kejinya
Baca juga: Toetik Ernawati Resmi Jabat Ketua PN Kelas IA Tegal, Gantikan Djoni Witanto
Baca juga: Warga Kendal yang Terpapar Harus Jalani Isolasi Terpusat, Pemdes Sediakan Tempat Khususnya
Baca juga: Begal Payudara Kembali Teror Semarang, Dua Perempuan Jadi Korban, Ciri Pelaku Masih Sama