Penanganan Corona

Guru dan Tenaga Pendidikan Mulai Disuntik Vaksin, Jelang Penerapan PTM di Banjarnegara

Kepala SMA Negeri 1 Sigaluh, Ibnu Rohmadi lega karena guru dan tenaga kependidikan di sekolahnya mendapatkan jatah vaksinasi. 

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Tahap vaksinasi guru dan tenaga kependidikan di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara, Kamis (3/6/2021).  

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) SMA di Kabupaten Banjarnegara bakal terlaksana.

Ini mengingat sebagian besar guru dan tenaga kependidikan mulai divaksin sejak Kamis (3/6/2021) di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara

Sejak Kamis pagi itu, mereka berdatangan secara bergantian untuk mendapatkan vaksinasi tahap pertama.

Baca juga: Keanggotaan Komunitas Sarsipol Bertambah, Politeknik Banjarnegara Ikut Gabung

Baca juga: Mengupas Manisnya Bisnis Pisang Kirana di Banjarnegara, Contoh yang Dirasakan Solihin dan Irhamto

Baca juga: DPU Segera Tangani Lubang Menganga di Desa Kalibombong Banjarnegara

Baca juga: Alasan Solihin Sulap Ladang Salak Jadi Kebun Pisang, Produktivitasnya Kian Menurun di Banjarnegara

Peserta cukup membawa kartu tanda penduduk (KTP), mengisi formulir, cek tekanan darah, kemudian disuntik vaksin

Selanjutnya, selama 30 menit mereka diminta menunggu observasi dan menerima sertifikat bukti vaksinasi.

Poses vaksinasi ini hanya membutuhkan waktu sekira 45 menit. 

Kepala SMA Negeri 1 Sigaluh, Ibnu Rohmadi lega karena guru dan tenaga kependidikan di sekolahnya mendapatkan jatah vaksinasi

"Itu artinya ketika Pemprov Jateng memutuskan untuk pembelajaran tatap muka, kami sudah siap" ujar Ibnu kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (3/6/2021). 

Meski sudah divaksin, dia tetap menekankan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk tetap menjaga prokes di sekolah.

Selain alasan baru tahap pertama vaksinasi, juga untuk menjamin bahwa sekolahnya bebas dari Covid-19 sebelum dibuka nanti. 

Pihaknya juga masih menerapkan 50 persen bekerja dari kantor atau work from office (WFO) dan 50 persen work from home (WFH). 

Simulasi pembelajaran secara terbatas juga sudah dilakukan.

Dia berharap pada tahun ajaran baru pembelajaran sudah dilakukan tatap muka, meskipun terbatas dan bergilir. 

Pembelajaran tatap muka dinilai memberikan dampak positif bagi upaya pencegahan penyebaran Covid-19. 

Ketika pembelajaran digelar tatap muka, pihak sekolah justru akan lebih mudah membudayakan protokol kesehatan untuk para siswanya. 

Ia membandingkannya dengan perilaku anak di luar sekolah yang justru tidak terkontrol hingga mudah mengabaikan protokol kesehatan

"Lihat saja di jalanan banyak anak usia sekolah yang tidak patuh prokes berjalan ke sana ke mari."

"Kalau di sekolah, hal itu tidak akan terjadi, ada guru yang pasti akan menegurnya" katanya. (Khoirul Muzakki)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Ini Alasan Alun-alun Kota Tegal Masih Tertutup Pagar Seng

Baca juga: Terapkan Jemput Bola, Capaian Vaksinasi Lansia Masih Rendah di Tegal

Baca juga: Belum Diresmikan, Jalan Lingkar Brebes-Tegal Mulai Dipadati PKL dan Anak Nongkrong

Baca juga: Jalan Lingkar Brebes-Tegal Telah Selesai, Dibangun di Atas Struktur Rawa, Panjangnya 17,4 Kilometer

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved