Berita Jawa Tengah
Sebagian Warga Bisa Jalani Rawat Jalan, Kondisi Terkini Keracunan Takjil di Desa Gerdu Karanganyar
Kades Gerdu, Very Kurnyanto menyampaikan, data sementara ada 29 warga yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan Puskesmas setempat.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Sebagian warga di Dusun Puntuk Ringin RW 08 Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar yang diduga keracunan takjil sudah diperbolehkan pulang atau menjalani rawat jalan.
Kepala Puskesmas Karangpandan, Wahyu Purwadi Rahmat mengatakan, ada 22 warga yang dibawa ke Puskesmas.
"1 dirujuk ke RSUD, 12 rawat inap, 2 observasi (ada kemungkinan rawat inap atau rawat jalan), serta 7 rawat jalan (atau pulang)," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Diduga Keracunan Makanan Takjil dari Masjid, Puluhan Warga Karangpandan Karanganyar Dilarikan ke RS
Baca juga: Pria Warga India Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Kontrakan Plesungan Karanganyar
Baca juga: Libur Lebaran, PHRI Sebut Larangan Mudik Jadi Penghambat Kunjungan Wisatawan di Karanganyar
Baca juga: Pemkab Karanganyar Larang Warga Gelar Halal Bihalal, Bupati: Demi Kemaslahatan Bersama
Kebanyakan warga mengeluh pusing, panas, mual, muntah, dan diare.
Lanjutnya, sampel bahan makanan atau takjil yang disantap warga telah dibawa ke Puskesmas.
Selanjutnya akan dikirim ke DKK Karanaganyar untuk dilakukan uji laboratorium.
Pihaknya belum bisa memastikan apakah warga tersebut memang keracunan takjil atau bukan.
Terpisah, Kades Gerdu, Very Kurnyanto menyampaikan, data sementara ada 29 warga yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan Puskesmas setempat.
Itu karena mengalami gejala mual, muntah, dan diare.
Sedangkan data sementara warga RT 03 ada sekira 30 orang.
Ambulans hilir mudik mengangkut warga selepas salat tarawih pada Minggu (9/5/2021).
Warga yang dilarikan ke RSUD Karanganyar dan Puskesmas Karangpandan kebanyakan anak-anak.
Mereka sebelumnya diketahui seusai menyantap takjil yang disediakan di masjid setempat pada Sabtu (8/5/2021).
Makanan yang disediakan berupa nasi bungkus oseng kacang panjang dan es buah.
Warga yang menyantap takjil mulai mengeluh mual pada Minggu (9/5/2021).
"Setiap maghrib di masjid ada takjil, itu giliran (menyedikan) warga RT 02 dan RT 03," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (9/5/2021) malam.
Takjil yang disediakan itu biasanya dibuat sendiri oleh warga.
Seusai menerima laporan adanya warga yang mengeluh mual, Very bersama bidan desa menuju ke rumah warga untuk mengecek kondisi kesehatan.
"Takjil itu sebenarnya untuk anak-anak TPA."
"Tapi sebagian ada yang dibawa pulang dan dimakan di rumah," ucapnya.
Selanjutnya, pihak desa mendirikan posko khusus guna memantau kondisi kesehatan warga yang saat ini masih menjalani perawatan di Puskesmas dan rumah sakit.
Very menuturkan, sudah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto guna mengupayakan pembiayaan warga yang dirawat di Puskesmas dan rumah sakit. (Agus Iswadi)
Baca juga: Ganjar Sebut Penanganan 13 ABK Positif Covid-19 di Cilacap Terus Dilakukan, Termasuk Tes Genome
Baca juga: Berikut Kronologi Belasan ABK Positif Covid-19, Kapal Asal Filipina Saat Hendak Berlabuh di Cilacap
Baca juga: 2.000 Pemudik Masuk Banyumas Sudah Dites Antigen, Bupati Achmad Husein: Alhamdulillah Negatif Semua
Baca juga: Polisi Cek Prokes Tempat Wisata di Baturraden Banyumas Jelang Libur Lebaran, Ini Hasilnya