Berita Pekalongan
Pedagang Gigit Jari, Larangan Mudik Lebaran Membuat Pasar Grosir Batik Setono Makin Sepi
Larangan mudik Lebaran membuat pedagang di Pasar Grosir Batik Setono Pekalongan kembali gigit jari.
Hal yang sama juga diungkapkan Listiana (55), pemilik kios Batik Ramasti.
"Sebelum ada corona, menjelang Lebaran, pasar ramai sekali. Biasanya, Lebaran H+7, saya berjualan hingga malam hari. Tapi, tahun lalu sampai sekarang, jualannya hanya sampai pukul 16.00 WIB," ungkapnya.
Baca juga: Tak Ingin Singup, Bupati Kudus Minta Kawasan Makam Ditata Mirip Taman
Baca juga: 13 Perusahaan di Jateng Bakal Cicil Pembayaran THR, Terbanyak Ada di Kota Semarang
Baca juga: Jelang Larangan Mudik Lebaran, Kendaraan di Gerbang Tol Kalikangkung Meningkat. Terasa Sejak Jumat
Baca juga: Razia Tempat Hiburan Malam, Polres Pati Temukan Dua Pemandu Karaoke di Bawah Umur
Bahkan, ada kios-kios yang tutup akibat pandemi Covid-19.
"Di deretan belakang ada yang tutup juga, juga di tengah ada beberapa yang tutup," imbuhnya.
Ia berharap, pandemi Covid-19 segera usai agar penjualan batik bisa normal kembali.
Sementara itu, Zainul, pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Batik Setono mengatakan, ada 500 pedagang yang aktif di Pasar Grosir Batik Setono.
"Tahun lalu, ada larang mudik, pasar sepi sekali dan tahun ini ada larangan mudik lagi. Tahun lalu, hampir 100 persen tidak ada pengunjung datang ke sini," katanya.
Ia mengungkapkan, adanya larangan mudik dari pemerintah membuat shock dan membuat pedagang resah.
"Sedikit shock karena tidak ada mudik. Tahun lalu, tidak ada mudik dan tahun ini tidak ada mudik lagi jadi agak resah. Biarlah mereka pada pulang dan mudik namun tetap (menerapkan) protokol kesehatan," ungkapnya. (Indra Dwi Purnomo)